S.P.I.C.A [ Chap. 10 ~ Recognition ]

s-p-i-c-a-cover-by-jihyuniee

Author | Babyrosse | Tittle | S.P.I.C.A

Cast | Bae Soo Ji | Byun Baekhyun

Rated | Teens | Length | Chaptered

Disclaimer

Keep Calm

Just read and comment

If you find some typo correct me please..

Big thanks to Jihyunie noona for the cover :*

 

Story 10 ~ Recognition

.

.

.

.

“ Hmm… ? Hmm… ?  “ Ji Won menatap Suzy penuh tanya.  Suzy tertawa garing.

“ Ahahaha… yang benar saja ! “ sahutnya sambil memukul pundak  Ji Won.

Ji Won terdiam menatap lekat-lekat mata Suzy berusaha mencari kebohogan disana tapi dia kemudian ikut tertawa.

“ Aahaha benar juga ya … ? Aku ini aneh sekali … mana ada yang seperti itu ! “ ujarnya mengelus-ngelus tengkuknya.

“ Ngg… tapi mungkin karna aku terlalu banyak membaca novel Detectiv sihh… ehehehee… “

“ Ahaha kurasa benar aku juga sepertinya jadi mengatakan yang tidak-tidak… “

“ Eh, kita harus melaporkan ini ke Guru dan Ketua Asrama ! “ sahut Suzy tersadar.

“ Oeh… i-iya benar ! “

Keadaan tak berubah baik saat seluruh Sekolah kini mengetahui apa yang sudah mereka temukan di Perpustakaan. Desas-desus bahwa Roh Han Se Na yang melakukannya semakin gencar, Kris sudah memperingatkan Suzy dan Jessica agar selalu waspada terhadap hal seperti itu . Karna tak menutup kemungkinan mereka bisa menjadi sasaran pelaku.

“ Kita tak bisa diam, cepat atau lambat pelaku akan bergerak lagi mungkin saja kali ini dia serius untuk membunuh seseorang. Aku masih belum mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi disini … “

“ Aku juga memikirkan hal yang sama, masalahnya adalah sepertinya yang kita hadapi sekarang adalah orang cerdik yang setiap gerakannya sudah diatur dengan matang. Jika kita pergi menyelidiki TKP akan membuat curiga yang lain seperti tadi… “ kata Jessica.

Suzy mendesah panjang, mondar-mandir dikamar Jessica . Tadi rencananya adalah menyelidiki TKP tempat video kedua dibuat, yaitu di gudang belakang Sekolah dan ke kamar tempat Se Na bunuh diri. Tapi sebelum dia melangkahkan kaki mendekat ke gudang seseorang sudah muncul bertanya padanya.

“ Krystall~a ? Apa yang kau lakukan disini ? “ tanya Yong Dae membawa setumpuk berkas laporan.

“ Nee… ? “ Suzy menyembunyikan kekagetannya dan tertawa garing, “ Ahahaha… ! Aku sepertinya tersesat ! Aku ingin mencari tempat yang bagus untuk makan siang tapi aku malah sampai disini ehehehehe… “

Yong Dae mengernyitkan alisnya, “ Ngg… ini bukan tempat yang bagus untuk makan siang kau tahu ? “ katanya melirik gudang dibelakang Suzy yang terlihat tak terawat lagi. “ Kusarankan kau jauh-jauh dari sana, “ tambahnya tersenyum.

“ Kau sendiri sedang apa disini ? “ tanya Suzy balik.

“ Oh… ada dokumen yang harus kuambil dari ruang Osis. “ jawabnya.

Suzy mendengus, berhenti ditengah-tengah kamar Jessica.

“ Kim Yong Dae itu… dia punya akses untuk pergi kemanapun di Sekolah ini mungkin saja… “

Jessica mengibas-ngibaskan tangannya, “ Kalau hanya itu belum cukup… kau ingat ? belum tentu yang memasang tulisan di perpustakaan adalah orang yang sama dengan pembuat video. Kita akan memikirkannya besok… “

“ …… “

“ Sudah…tak biasanya kau buru-buru dalam bekerja, tenang saja tidak akan terjadi apa-apa selama S.P.I.C.A disini, “ ujar Jessica yang hafal bagaimana sikap Suzy biasanya . Jessica bangkit berdiri dan meremas pundak Suzy lembut.

“ Sejak kita tiba disini kau sudah sangat aneh, kau tahu kan ? melawan Guru matematika… hampir ketahuan saat penyelidikikan… menurutku itu samasekali bukan gayamu. “

“ ……… “

“ Ada apa ? Kau sedang ada masalah ? “ tanya Jessica lembut.

Suzy menggeleng pelan dan tersenyum , “ Anniyeo. Tidak ada apa-apa… “

Jessica memicingkan matanya, menatapnya curiga.

“ Aku akan kembali ke kamarku, aku akan menghubungimu lagi nanti…

“ Eh tunggu dulu… ! “

“ Byee~ “

“ Haah… ini benar-benar membuatku pusing . “ desah Jessica menyeruput tehnya yang tergeletak di meja.

Suzy berjalan cepat menuju kamarnya menelusuri koridor yang sudah mulai sepi karna hari sudah gelap . Ekor matanya terus melirik ke arah belakang, perasaannya tak nyaman seolah dia di ikuti. Baru bisa bernafas lega setelah berada di kamarnya.

Kembali berputar-putar di dalam kamar, memikirkan cara agar mendapat akses mudah untuk melakukan penyelidikan tanpa ketahuan . Sudah dua hari berada disini, tak satupun petunjuk yang mengarah pada pelaku pembunuhan. Dia harus bergerak cepat sebelum si Pelaku benar-benar melakukan ancamannya seperti yang dia tunjukkan di Perpustakaan. Kehadiran Kris dan Jessica disini sama sekali tak membantu pekerjaannya, mereka terkesan santai.

Agak ragu, Suzy melirik ke arah handphonenya yang tergeletak di meja.

‘ Haruskah aku menghubunginya ? ‘

‘ Ahh ! Tidaak ! Kau bisa bekerja sendiri seperti biasanya Bae Soo Ji ! ‘

‘ Tapi aku… ‘

‘ Kau bukan gadis lemah ! Orang akan mentertawakanmu jika tahu bahwa kau seperti ini ! ‘

‘ Tapi aku sangat … ‘

Suzy seolah berperang dengan dirinya sendiri.

‘ Sangat apa ? ‘

‘ Merindukannya… ‘

“ ? “

Suzy tersentak, hal  apa yang tadi melintas di pikirannya ?! Tidak ! Tidak ! Itu tidak mungkin ! . Suzy menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat . Rencana untuk menyelidiki TKP jadi buyar karnanya.

“ Huuuh… “ Suzy menggeram kesal dan melempar handphonenya ke ranjang, yang kebetulan sekali sesaat setelah itu handphonenya berbunyi nyaring menandakan sebuah panggilan masuk. Dari Baekhyun !

Ommoo… bagaimana bisa ? “ pikir Suzy mengambil menatap layar handphonenya  panik.

“ N-nee… ? “ Suzy menjawabnya setelah sekian lama dan berusaha membuat nada suaranya datar seperti biasa.

“ Yaak ? Lama sekali kau mengangkatnya ! “ omel Baekhyun.

“ Isshh… ada apa ?! “ balas Suzy tak kalah sewot.

“ Aku sudah mendengar tentang kejadian di Perpustakaan dari Kris. Kau baik – baik saja bukan ? “ tanya Baekhyun.

“ Heei… untuk apa Kris sampai menghubungi dan melaporkannya padamu ? “

“ Ckk.. aku yang menelpon karna kau sama sekali tidak ada kabar . Aku masih menangani kasus lain dan pelakunya masih belum tertangkap bahkan ada korban yang meninggal di depan mataku… “ Baekhyun menghela nafasnya pasti dia sangat terpukul, “ … berhati-hatilah kemungkinan kau adalah sasaran selanjutnya meskipun kau tidak terlibat, menurutku sasaran selanjutnya pasti diantara kau dan teman yang bersama mu saat itu . Dilihat dari caranya pelaku ini adalah orang yang sama dengan yang membunuh Kang Shin Wu. “

“ Apa itu artinya bukan Se Na yang membunuh Shin Wu… ? “

“ Bukan. Aku berani bertaruh bukan dia… “

“ Lalu kenapa dia harus bunuh diri ? “

“ Naah.. itu lah yang harus kalian selidiki . Sayang sekali korban selanjutnya yang saat itu hanya di siksa pada video kedua masih tak sadarkan diri, aku sudah menyuruh orang untuk melihatnya kemarin di rumah sakit dan tak ada satupun informasi yang di dapat untuk kasus ini. “ Baekhyun berhenti sebentar menunggu reaksi Suzy.

“ Kami masih belum bergerak , sangat sulit agar tidak ketahuan. “ aku Suzy.

“ Aku tak tahu harus mengatakan ini atau tidak, tapi pelaku sepertinya sudah mengetahui indentitas kalian. “

“ Hee ? Apa maksudmu ? “

“ Aku bilang itu hanya kemungkinan ! “ ralat Baekhyun, “ … aku tidak akan bisa banyak membantumu untuk saat ini . Aku juga tengah menyelesaikan kasus yang penting dan maaf kalau aku tidak bisa menghubungi lagi nantinya tapi pasti akan ku usahakan lagi… “

“ …… “

“ Kau tak perlu bekerja terburu-buru santai saja . Taeyoon akan selalu menghubungi mengenai perkembangan informasi yang sudah berhasil dia retas itulah kunci utama dari kasus ini, tapi kau juga tetap menyelidiki latar belakang pembunuhan itu… kau pasti bisa kan ? “ kata Baekhyun menekankan kata-kata terakhirnya.

Suzy mendengus, “ Aku bukan bawahanmu … dasar sombong ! “ gerutu Suzy tak suka di perintah seperti itu. Baekhyun tertawa pelan.

“ Semoga berhasil dan jangan sampai terluka. Aku akan menutup telponnya… “

“ Hmm… “

“ Klik~ “

“ Aku akan menangkap pelakunya  … “ geram Suzy dengan tekad kuat.

.

.

.

.

Pukul 1 malam, Suzy mengeratkan jaket training Sekolah yang dipakainya. Berjalan amat pelan menuruni anak tangga yang terhubung dengan gudang belakang Sekolah dengan senter di tangannya.

Dia akan melakukan olah TKP malam ini juga, meskipun dengan resiko ketahuan. Dia tidak akan berdiam diri terus seperti ini.

Tampak dari halaman yang diseberangi Suzy, lampu-lampu kamar di asrama sudah padam hanya ada beberapa yang masih menyala mungkin mengerjakan tugas.

Suzy sengaja tak menyalakan lampu gudang membiarkannya gelap gulita dan hanya mengandalkan senter di tangannya. Kosong tak ada barang apapun disana, terkesan bersih hanya bercak darah yang sudah mengering berceceran di lantai. Senter Suzy menari-nari di gelapnya ruangan mencari sesuatu dan saat melihat gerombolan semut yang mengerubuti sesuatu seperti pecahan botol dia mengulas senyum.

“ Got it ! “ gumamnya senang.

Seandainya saat ini Suzy menoleh ke belakang dia akan bisa melihat seseorang yang menghunuskan sebuah pisau ke arahnya. Tapi Suzy tak bodoh, dia tersenyum smirk.

“ Greep ! Braakk ! “

Dengan gerakan sangat cepat, Suzy membangting orang itu kebelang dan memiting tangannya. Pisau itu terlempar, di wajah orang itu terpancar jelas kepanikan.

“ Akhirnya kau keluar juga… “ kata Suzy, bersamaan dengan itu lampu di gudang menyala memperlihatkan sosoknya, “ … Lee Yong Dae… “

Lee Yong Dae mencoba berontak dan lepas dari pitingan Suzy tapi tak bisa karna Suzy lebih kuat darinya.

“ Percuma mencoba untuk melawan… Krystall itu adalah pemegang dan tiga judo. “ kata Jessica yang tahu-tahu sudah berada disana, rupanya dialah yang menyalakan lampu tadi. Bukan hanya Jessica tapi Kris, Taeyoon dan Ji Eun ada disana.

“ Fuuh aku hampir saja mau menembaknya jika kau tak bisa menahannya.. “ kekeh Ji Eun memasukkan kembali revolvernya.

“ Jangan kaget… aku pun baru sadar kalau kaulah dalang di balik semua ini. “ kata Suzy melesakkan tubuh Yong Dae ke lantai.

Yong Dae menggeram, “ SPICA … “

“ Benar. Kau sudah mengetahuinya sejak awal kami datang bukan ? Kami adalah anggota S.P.I.C.A maka dari itu kau menulis ancaman di web sekolah dan membuat tulisan di perpustakaan.. semua itu kau tujukan padaku agar aku ketakutan. “ ujar Suzy.

Kris mengeluarkan ID S.P.I.C.A miliknya, “ Lee Yong Dae kami akan menangkapmu sebagai tersangka dari kasus pembunuhan atas nama Kang Shin Wu dan penyiksaan terhadap temanmu. “ kata Kris lantang.

Yong Dae tak bergeming melainkan menatap galak orang-orang di dalam ruangan.

“ Kami sudah mengumpulkan informasi dari teman-teman yang lain dan meretas akun web Sekolahmu, awalnya aku tak terpikir bahwa kaulah pelakunya tapi setelah Ji Won dan Nana bercerita bahwa  Kang Shin Wu pernah menyatakan cinta pada Se Na namun di tolak di depan semua orang.. “ Suzy mengeratkan pitingannya di leher Yong Dae, “ … aku mulai sadar bahwa selama ini mereka berpacaran diam-diam, pertengkaran yang kalian lihat antara Se Na dan Shin Wu sebenarnya tidak pernah terjadi- Nana mengatakan padaku bahwa Se Na bertengkar dengan orangtuanya yang menentang kariernya sebagai model. “ ujar Suzy.

“ Sebenarnya kasus ini akan cepat selesai jika saja dari awal kalian semua mau bicara dan jujur. “ desah Jessica, dia kelelahan mengebut mencari informasi dari teman-teman sekelasnya tadi atas desakan Suzy.

“ … kau membunuh Kang Shin Wu karna mengira dialah penyebab kemurungan Se Na. Anak bodoh… kau menjadikannya sebuah video dan menyebarkannya lewat web Sekolah itu membuat Se Na yang jadi bulan-bulanan Sekolah… “

Tatapan galak Yong Dae tampak meredup, dia pasti tak menyadari kebenaran ini sebelumnya.

“ Tapi percayalah… Se Na bunuh diri bukan karna kematian Shin Wu ataupun karna dituduh menjadi tersangka dia bunuh diri karna tekanan orangtua padanya… “ Kris angkat suara lagi, “ Menyerahlah…kami sudah memanggil polisi seandainya saja kau tidak datang kemari dan melakukan penyerangan kami tidak akan secepat ini menyelesaikannya. “

“ Kau benar-benar bodoh… kau mengikutiku sejak awal dan malah terjebak disini. “ kata Suzy setengah mengejek, dia sudah merencanakan ini sejak awal. Meskipun dalam pengerjaannya dia benar-benar harus bekerja cepat.

Suara sirene mobil polisi mulai terdengar di kejauhan. Entah mendapat kekuatan darimana tapi Yong Dae berhasil mendorong Suzy membuatnya terbanting ke belakang.

“ Cepat ! Tangkap diaa ! “ teriak Kris sigap, tapi Yong Dae tak melarikan diri. Tatapan matanya nyalang menatap dengan pandangan kosong.

“ Aaarrrgghhh…… ! ! “ dia berteriak frustasi berlutut di lantai. Menggaruk wajahnya sendiri dengan kuku tangan meninggalkan bekas dan tetesan darah.

“ Kyaaa… ?! “ Ji Eun dan Jessica berteriak bersamaan melihat pemandangan ngeri itu. Yong Dae masih meraung-raung dan menyakiti dirinya sendiri seolah tak sadarkan diri.

“ Braakk ! “ pintu menjeblak terbuka, beberapa polisi masuk dan kaget melihat apa yang dilakukan Yong Dae.

“ A-apa yang terjadi ? “

“ Cepat ! Tahan dia dengan borgol ! “ suruh Kris.

Setelah melewati perlawanan yang cukup keras dan hampir membuat Ji Eun melepaskan pelurunya, kedua tangan Yong Dae berhasil di borgol dan diseret paksa oleh polisi.

“ Suzy ? Kau baik-baik saja ? “ tanya Ji Eun tergopoh-gopoh membantu Suzy bangkit.

“ Hmm… “ Suzy mengangguk, meskipun sikunya sedikit memar karna membentur lantai. Dia yang paling merasakan perbedaan kekuatan Yong Dae, dan apa yang terjadi padanya ? Tak pernah sebelumnya dia  menemukan pelaku yang tak mencoba membela dirinya melainkan menyiksa dirinya seperti itu.

“ Dia pasti mengalami gangguan kejiwaan… “ sahut Jessica menatap ngeri Yong Dae yang masuk ke dalam mobil patroli dengan tangan dan wajah berlumur darah.

“ Bukan. Itu hipnotis… “ gumam Taeyoon.

“ Nee… ? “ tanya Jessica tak mendengar jelas apa yang dimaksud Taeyoon.

“ Ah… anniyeo. Aku tidak bilang apa-apa hee… “ ujar Taeyoon cepat.

“ Isshh… “ gerutu Jessica tapi dia tersenyum lega semuanya sudah berakhir. “ Oii.. Bae Soo Ji kau hutang banyak penjelasan padaku dalam kasus ini … dasar ! “

“ Nee… tenang saja.  “

.

.

.

.

“ Orangtua Yong Dae adalah pemilik sebuah produksi house… jadi dalam pembuatan video penyiksaan yang dia gunakan sebenarnya adalah mainan… kau ingat botol yang dia gunakan untuk memukul korban ? itu adalah gula caramel berbentuk botol. Makanya banyak semut yang mengerubutinya itulah yang ingin kupastikan tadi … “ cerita Suzy dalam perjalanan pulang mereka.

“ Kalau hanya seperti itu mana mungkin bisa… “

“ Yaa memang tidak bisa. Anak bernama Nana kau ingat ? Dia sudah mengetahui bahwa Yong Dae lah yang membunuh Shin Wu tapi kau tahu karna dia diam-dia menyukai Yong Dae dia tak berani memberitahukannya… anak bodoh. “ kata Suzy lagi tak mengijinkan Jessica untuk memotong hipotesanya.

“ Lalu bagaiaman kau bisa… “

“ … sebagai Ketua Asrama dia punya akses bebas untuk ke semua ruangan, dia pura-pura mengerjakan tugas saat aku bertemu dengannya di dekat perpustakaan padahal sebenarnya saat itu dia sehabis memasang kain itu disana. “

“ Aa.. menurutku itu belum cu- “

“ Sstt… Setelah aku mendesak Ji Won dan Nana bicara aku juga menghubungi si In Joo ‘ anak aneh ‘ yang kau curigai… benar dia memang terlibat tapi hanya sekedar sebagai haters akun milik Se Na. Dia lah yang membuat pesan di web Sekolah… pesan yang sebenarnya ditujukan pada Pelaku pembunuhan Shin Wu karna dia sudah tahu bukan Se Na yang membunuhnya… “

“ Heee… ? “

Suzy merenggangkan otot-ototnya menyampaikan hipotesa cukup membuatnya lelah juga. “ Aku awalnya tak yakin dan belum menemukan pelaku yang sesungguhnya… lalu aku teringat cara  ‘ Memancing ‘ yang pernah kita pelajari saat di kelas pertama S.P.I.C.A … dan itu sangat berhasil hehehe… “

Kris yang mengemudikan mobil tersenyum mendengar hipotesa Suzy dan rasa penasaran Istrinya di belakang.

“ Cara ‘ Memancing ‘ sangat populer di kalangan Divisi Tiga… dan ‘ Memancing ‘ adalah ciri khas mereka. Sepertinya kau belajar banyak dari partner barumu … “ kata Kris antara memuji dan meledek.

“ Aakkh… sudah pukul enam pagi ya ? Bisa kita mampir membeli makanan sebentar sayang ? “ pinta Jessica melirik arlojinya.

“ Ngg… apa kalian tidak merasa aneh dengan Pelaku pembunuhan kali ini ? Kalian lihat ? Dia seolah frustasi dan kehilangan kesadaran bukankah itu… “

“ Ya benar aku sedikit ketakutan tadi… “ aku Jessica, “ Sayang…ke kedai ramyeon saja ! “

Suzy merasakan bulunya meremang, kasus ini sudah selesai tapi dia masih merasa tak nyaman dan adegan Yong Dae menyiksa dirinya masih terlintas di benak Suzy. Tidak akan bisa di lupakan.

“ Aa… aku sampai lupa. Sebaiknya kau hubungi Baekhyun, dia sangat cemas denganmu dia terus-terusan menelponku kemarin “ suruh Kris . “  – Apa kalian pacaran ? “

“ Yaak ?! “

Meskipun protes, Suzy merogoh handphone dari saku roknya . Menelpon diam-diam saat Jessica dan Kris asyik mengobrol tentang ‘ buah hati ‘ mereka kelak.

“ Tuutt…tuutt… “

Tak ada jawaban, lama Suzy menunggu bahkan mengulangnya sampai beberapa kali.

Ah~ sekarang kan masih sangat pagi… mungkin dia belum bangun ! Lagipula saat ini dia sedang tugas … ‘ pikir Suzy. Tapi hatinya masih kebat-kebit penasaran.

“ Ckiitt… “ Kris tiba-tiba saja menginjak rem dengan keras, melihat mobil Jeep hitam di depannya memutar haluan dengan sembarangan. Jika saja itu bukan mobil kenalannya sudah pasti dia akan mengejar balik dan menabraknya.

Jinjja… apa yang Taeyoon lakukan sih ? “ gerutu Jessica mengetahui bahwa Jeep hitam itu milik Taeyoon.

Jeep hitam Taeyoon pun melaju berbalik arah, tak memperdulikan Kris yang membunyikan klakson dengan keras sebagai tanda protes.

“ Kemana dia ? “ tanya Suzy.

“ Haah… dari awal aku tak pernah suka dengan orang-orang dari Divisi dua ataupun Divisi tiga – sangat tidak sopan ! “

“ Sayang … kau tak boleh bicara seperti itu. “ ujar Kris, Jessica hanya mendengus kesal merasa tak di bela.

Suzy sebenarnya mengantuk, dia masih mengenakan seragam training Sekolah dan terpaksa ikut sarapan bersama Pasangan  Suami – Istri Wu karna dia menumpang di mobil mereka.

“ Kau tidak akan memakannya ? “ tanya Jessica mendogak dari balik mangkuk ramyeonnya.

“ Aku bilang untuk membawaku pulang, bukan membawaku ke kedai bodoh ini. “ kata Suzy datar.

“ Issh… kau masih saja tidak sopan ! “

“ Makanlah… badanmu akan terasa lebih baik setelah kau makan. “ saran Kris .

“ Haah… aku akan pulang naik taxi saja. “ kata Suzy beranjak dari kursinya.

“ Kau mau kemana ? Anak itu sejak kapan jadi tidak bisa diam ? “ gerutu Jessica lagi.

“ Sudah ya… senang bisa bekerja dengan kalian ! “ seru Suzy, berjalan keluar menuju kedai ramyeon pinggir jalan itu.

Cukup lama dia berdiri di tepi jalan menunggu taxi, sampai akhirnya sebuah taxi berhenti di depannya.

“ Blok 6 – Jouju Apartement … “ kata Suzy menyebutkan tempat tujuannya – Apartementnya sendiri .

Nee… Aggashi !  “ balas si supir .

Suzy baru bisa memejamkan matanya dengan tenang, dia baru menyadari bahwa dia sangat lelah dan mendapati kedua sikunya memar karna terbentur lantai. Suzy pun masih mencoba untuk menghubungi Baekhyun lagi, tapi parahnya kali ini telponnya tak tersambung hanya dijawab oleh operator.

Booya ?! Apa yang sebenarnya dia lakukan sih ? “ gerutu Suzy. Tak lama sebuah panggilan masuk ke handphonenya, tapi bukan dari orang yang dia cari melainkan Kim Taeyoon.

“ Ada apa ? “ tanya Suzy sebagai sapaan.

“ Suzy~ssi kau ada dimana ? Bisakah kau datang ke rumah sakit ? “ suara Taeyoon terdengar terburu-buru sedikit panik.

“ Ada apa ? “ tanya Suzy lagi dengan penekanan terpengaruh kepanikan Taeyoon.

“ Mungkin ini kabar buruk… Baekhyun sedang di rawat dia terluka cukup parah saat menangkap pelaku… ngg kurasa kau harus tahu – Suzy ? Suzy~ssi ? Kau masih disana ? Suzy~ssi ? “ Taeyoon melihat layar handphonenya sendiri memastikan kalau panggilannya masih tersambung.  “ Suzy unnie ? “ panggil Taeyoon lagi sayang panggilannya sudah terputus. Taeyoon meremas-remas tangannya resah, berjalan mondar-mandir di depan ruang Gawat Darurat.

Haah~ harusnya dia tidak menyuruh Suzy untuk kesini, karna dia tahu Suzy sangat peduli pada Baekhyun. Meskipun Suzy tak pernah menunjukkannya pada orang lain.

“ Haah… haah… bagaimana keadaan Baekhyun ? “ Ji Yong baru muncul dengan nafas terengah, bercak darah menghiasi lengan kemejanya.

“ Entahlah… Dokter masih berada di dalam. A-apa yang sebenarnya terjadi ? “

“ Seperti kata Ketua Choi, mereka sudah mulai menampakkan diri dihadapan kita… mereka sudah tak ragu lagi untuk menerima client lagi… “

“ Tu-tunggu dulu… apa mereka muncul disana juga ?! “

“ Yaa… tapi sayang aku tak bisa menangkapnya, Baekhyun terkena tusukan dari Pelaku dan aku fokus padanya jadi aku tidak bisa menangkap orang dibalik semua ini… “ Ji Yong mengepalkan tangannya sedikit geram.

“ Saat di Meoiu School … tidak ada orang lain selain anggota S.P.I.C.A di gudang ketika melakukan penangkapan. Yong Dae – si Pelaku tiba-tiba jadi aneh setelah… “

Taeyoon menatap Ji Yong sebentar.

“ Pelaku jadi kalap dan menusuk Baekhyun tepat sesaat setelah polisi datang… “

“ Suara Sirene ! Suara itulah yang menghipnotis mereka ! “

“ Benar ! Mereka pasti sudah mengaturnya agar Pelaku yang tertangkap tidak membocorkan rahasia mereka … “

“ Aku akan ke kantor Polisi melihat kondisi Yong Dae. “ kata Taeyoon mantap, “ … semoga dia tidak menjadi gila seperti yang lain… “ tambahnya muram.

“ Aku serahkan padamu ! “ kata Ji Yong.

“ Nee ! “ Taeyoon mengangguk dan beranjak pergi.

Tapi langkahnya terhenti melihat Suzy berada disana, dengan wajah pucat dan menatapnya dengan tatapan menuntut.

“ S mission … apa kalian sedang mengerjakan misi itu ? “ Suzy menatap Ji Yong dan Taeyoon bergantian. “ … Baekhyun juga terlibat bukan ? “ tanyanya datar tersenyum miris.

“ Jadi desas – desus bahwa S mission ada lagi itu benar ? … “ gumamnya lagi.

“ Bo-booya ? Yaak unnie ! Kau sedang bicara apa ? “ Taeyoon tertawa canggung, tapi ekspresi tak terpatahkan dari Suzy masih lekat diwajahnya.

Ji Yong menepuk pundak Taeyoon dan mengangguk padanya, menyuruhnya untuk segera pergi ke kantor polisi.

“ Maaf Suzy~ssi… tapi sesama anggota S.P.I.C.A ada peraturan yang harus  diatati. Ada kasus tertentu yang tidak boleh kita bocorkan pada anggota lain. “ kata Ji Yong setelah Taeyoon pergi. Suzy mengepalkan tangannya geram.

“ Aku pernah terlibat dengan missi itu ! Dan kau tak perlu pura-pura tidak tahu ! “ sergah Suzy.

“ …… “

“ Aku sudah curiga sejak awal kasus di Meiou… perasaan yang sama seperti saat aku dulu menghadapi mereka. Tapi kenapa aku tidak diberitahu masalah ini ?! “ Suzy terdengar protes.

“ Aku sengaja tidak melibatkanmu lagi Agent Bae… “ sebuah suara muncul dari belakang Suzy.

Angenyong Ketua… “ Ji Yong langsung membungkuk setelah sadar bahwa ada Choi Kyuhyun disana.

“ … kau bekerja dengan baik kemarin, terimakasih. “ Kyuhyun berjalan dengan tenang kearah kedua bawahannya dengan senyum yang terulas di wajahnya.

“ Aku tidak membutuhkan rasa terimakasih darimu… aku hanya butuh penjelasan. “ gertak Suzy galak. Lagi-lagi Kyuhyun hanya tersenyum, dia sangat hafal akan sifat masing-masing bawahannya.

“ Ketua maafkan aku ….. kecelakaan ini terkadi karna kami lengah… maaf sampai membuatmu kemari. “ kata Ji Yong.

“ Aku memang ingin kesini, ada banyak hal yang ingin kubicarakan dengan Baekhyun. Tapi sebelumnya maukah kau membelikan ku kopi ? Ohh… dan untuk Agent Bae juga karna dia sepertinya sangat ingin bicara padaku… “

“ Ah…nee baiklah. “ sahut Ji Yong penuh pengertian pergi meninggalkan keduanya.

Choi Kyuhyun Atasan tertinggi S.P.I.C.A meskipun masih muda tapi dia sudah sangat berpengalaman dan disegani. Terlihat bekas luka gores sepanjang tiga centi di pipi kanannya, konon itu adalah luka yang dia dapat saat menghadapi penjahat besar.

“ Aku paling tidak suka menunggu, cepat jelaskan padaku… kenapa kau merahasikan S mission dariku ? Aku adalah orang yang pernah terlibat di dalamnya dan kau tidak pernah mengatakan bahwa mereka kembali lagi ? “ Suzy mengatakannya dengan nada yang tak bisa dibilang lembut terlebih kepada seorang Atasannya.

Kyuhyun mengambil duduk tampak tenang seperti biasa seolah mengabaikan Suzy yang sedang marah padanya. Melihat sikap Kyuhyun yang seperti itu membuat Suzy makin tak sabar.

“ Duduklah… tidak baik berteriak di rumah sakit apalagi rekanmu saat ini sedang berada di UGD. “ kata Kyuhyun lembut, “ … kau berhasil menangkap salah satu dari mereka beberapa tahun yang lalu, kau ingat ? “

“ Rein… “ gumam Suzy tak jelas mengingat salah satu nama yang pernah berurusan dengannya.

“ Mereka memang kembali dan sudah mulai bergerak kau tentu sudah melihatnya dari kasus yang baru kau hadapi dan alasanku tidak mengikut sertakanmu lagi adalah karna mereka sudah mengetahui gerak-gerikmu aku tidak ingin kau mati-mati sia. “ Kyuhyun menjawab semua pertanyaan dari Suzy dengan tenang dan lancar.

“ Itu bukan sebuah alasan… “

“ Asal kau tahu tidak ada satupun dari Divisi satu yang kulibatkan dalam misi ini – kau tak perlu kecewa. Akan ada banyak lagi kasus yang pasti muncul karna mereka dan kau pasti akan menghadapi mereka dalam waktu dekat ini seperti yang sudah terjadi di Meiou… “

Kyuhyun menatap Suzy sebentar dan menghela nafasnya, “ …tapi aku sangat melarangmu untuk ikut dalam menyelidiki mereka lagi. Cukup team yang sudah kubentuk saja yang mengurusnya. “ tatapan Kyuhyun seakan mengatakan bahwa perkataannya tak bisa dibantah dan tak boleh dibantah.

“ Apa kau mengerti Bae Soo Ji ? “

“ Huuuh… “ Suzy memalingkan wajahnya.

Kyuhyun tersenyum lagi, “ Aku tahu alasan kenapa kau marah tidak terlibat dalam misi ini lagi… “

“ Apa ? “ tantang Suzy.

“ Kau mencemaskan rekanmu bukan ? “

“ Deg ! “

“ Apa kau takut dia nyaris mati seperti yang pernah kau alami ? “

“ …… “ Suzy terdiam. Ini lah salah satu alasan kenapa dia tak menyukai seorang Choi Kyuhyun, dia selalu bisa membaca hati seseorang dengan tepat !

Kyuhyun bangkit berdiri menepuk pundak Suzy pelan, “ Dia adalah agent terbaik yang pernah ku miliki maka dari itu aku memberikan misi ini kepadanya, aku juga tidak mau kehilangan teman lebih banyak lagi. “

Suzy menelan ludahnya pahit. Sekitar dua tahun lalu dia pernah tergabung dalam misi rahasia yang disebut S mission. Menjadi rahasia karna yang mereka hadapi bukan musuh yang sembarangan tetapi musuh yang terorganisir dengan sangat baik, mereka menaungi dan melindungi sebagian teroris juga penjahat kelas kakap lainnya.

Tidak seperti organisasi pembunuh bayaran lainnya, mereka tidak membunuh dengan mengotori tangan mereka sendiri tetapi mereka membiarkan client mereka yang melakukannya dan membut rancangan pembunuhannya.

Organisasi ini adalah musuh lama S.P.I.C.A banyak anggota mereka yang sudah tertangkap dan dipenjarakan di penjara khusus S.P.I.C.A . Namun meskipun pelaku tertangkap tak banyak informasi yang bisa di dapat karna sebagian dari mereka tiba-tiba menjadi gila. Organisasi yang hanya diketahui oleh sisi gelap manusia mereka menyebut diri mereka RED.

Suzy pernah berhadapan dengan salah satu Ace dari RED, kasus pembunuhan yang melibatkan seorang petinju terkenal. Dia berhasil menangkap pelaku pembunuhan sampai dia tersadar bahwa ada orang lain dibalik semua itu. Rein seorang gadis cantik yang ahli menyamar dia adalah salah satu anggota RED, Suzy hampir kehilangan nyawanya saat menangkap Rein. Namun setelah tertangkap Rein menjadi gila membuat S.P.I.C.A sulit untuk melacak keberadaan mereka.

“ Oh…aku juga perlu mengingatkan mu untuk tidak pergi menemuinya. Itu hanya akan membahayakanmu.. “ kata Kyuhyun, yang dia maksud adalah Rein yang saat ini masih berada di penjara khusus S.P.I.C.A

“ Haah… lama sekali Ji Yong membelikanku kopi. Aku akan pergi dulu… sebaiknya kau tunggu sampai rekanmu sadar hmm… ? “

“ …… “

Kyuhyun menepuk pundak Suzy lagi sebelum dia pergi.

Suzy menatap pintu kaca buram UGD. Baekhyun ada di sana…terluka. Memikirkan bahwa Baekhyun terlibat dalam S mission membuat Suzy merasa dihinggapi perasaan khawatir luar biasa. Dia sendiri pernah terlibat di dalamnya dan RED tidak pernah main-main dalam bertindak, dia tidak segan-segan membunuh clientnya sendirinya jika skenario pembunuhan yang mereka buat gagal. Suzy teringat salah satu rekannya yang pernah terlibat dalam S mission beberapa tahun yang lalu – Kim Myungsoo. Dia jadi setengah gila karna pengaruh ilmu hipnotis andalan mereka, setelah beberapa bulan  di rehabilitasi Myungsoo meninggal dengan tragis. Suzy tak ingin Baekhyun mengalami hal yang sama.

Pintu kaca itu tiba-tiba terbuka, beberapa orang dengan pakaian serba hijau dan masker keluar dari ruangan itu. Salah satu dari mereka membuka maskernya, dan berkata pada Suzy yang menyongsongnya.

“ Dia sudah melewati masa kritisnya, meskipun terluka cukup parah tapi dia berhasil bertahan… “ kata-kata yang dikatakan Dokter langsung membuat ketenganan Suzy memudar.

“ Syukurlah… “ desahnya.

“ Kami akan memindahkannya ke ruangan rawat inap. Setelah itu barulah pasien bisa dijenguk… “

Nee…saya mengerti. Terimakasih atas bantuannya ! “ Suzy membungkuk pada para dokter yang menangani Baekhyun.

.

.

.

.

.

Hanya suara pisau mengupas apel terdengar di ruangan itu. Ji Yong sudah pergi beberapa menit yang lalu karna masih harus mengurus tugasnya. Suzy masih menunggui Baekhyun dari beberapa jam yang lalu. Seorang perawat sudah melepas masker yang tadinya menutupi wajah Baekhyun dan hanya menyisakan selang infus ditangannya. Katanya sebentar lagi Baekhyun pasti akan sadar, jadi Suzy mengupaskannya apel untuk berjaga-jaga kalau Baekhyun terbangun dan minta makan.

Suzy merapikan lipatan selimut yang menutupi tubuh Baekhyun, wajahnya terlihat tenang belum pernah setenang itu. Suzy meremas lembut jari-jari Baekhyun yang terasa hangat. Benar tanpa sadar dia begitu mencintai seorang Byun Baekhyun. Sangat…

“ Ngghh… “

“ Baekhyun~a… “ panggil Suzy begitu mendengar gumaman dari bibir Baekhyun dan sedikit pergerakan darinya.

“ Ngghh… “ Baekhyun berusaha membuka matanya, tapi terasa sangat berat. Bagian perut kanannya juga terasa sakit. Dia tak mengingat apaun… seingatnya dia sedang bertugas…dia terluka dan Ji Yong lah yang memapahnya membawanya ke rumah sakit setelah itu dia tak sadarkan diri. Selain rasa sakit, Baekhyun bisa merasakan seseorang menggenggam tangannya hangat. Dia mencoba membuka matanya kembali.

“ Baekhyun ? Baekhyun bangunlah… “ suara itu makin terdengar jelas di telinga Baekhyun. Bayangan wajah yang tak asing langsung terlintas di pikirannya.

“ Suzy ? “ gumam Baekhyun lemah.

“ Nee.. ini aku. Aku ada disini… kumohon bukalah matamu. “ kata Suzy mempererat genggaman tangannya.

Baekhyun melihatnya. Suzy yang matanya memerah – mungkin menahan tangis.

“ Aakk… kau menangis ? “ itulah kata-kata pertama yang keluar dari Baekhyun lengkap dengan senyum jahilnya.

“ …… “

“ Oh… apa tugasmu sudah selesai ? Pelakunya tertangkap ? “

Suzy mengangguk sekilas.

“ Hebat… sudah kuduga kau pasti bisa melakukannya tanpa aku… “

“ …… “

“ Asal kau mau berusaha kau pasti… “

Suzy menghambur memeluk Baekhyun yang masih terbaring diranjangnya, dia menangis sesenggukan. Baekhyun tersenyum, dan balas mengelus-ngelus kepala Suzy.

Mianne… joengmal mianne… “ bisik Baekhyun.

.

.

.

.

.

“ Kau sudah mengetahuinya ya… “

“ Tentu saja ! Kau pikir bisa menyembunyikan sesuatu dari ku he ? “

“ Benarkah… ? “ gumam Baekhyun tak yakin.

“ Isshh… makanlah ! “ Suzy menyodorkan sepiring potongan apel pada Baekhyun, yang sudah sadar dan bisa duduk diatas ranjangnya.

Suzy hanya memperhatikan Baekhyun yang mengunyah apelnya dengan bahagia.

“ Aku pernah nyaris mati saat itu…  “ kata Suzy.

Baekhyun menolehkan wajahya melihat Suzy yang muram.

“ Mereka sangat pintar dan licik… sulit untuk dapat bisa memberantas mereka sampai ke akar. Kau mungkin tidak akan mati… tapi lebih buruk lagi kau bisa setengah gila karnanya. “

Baekhyun tersenyum kecut, “ Begitu ya…”

“ Yaak… aku serius mengatakannya ! “

“ Aku juga serius saat S.P.I.C.A merekrutku dan pada saat aku menerima misi. Selalu ada alasan setiap aku melakukan sesuatu… dan aku punya alasan untuk itu. “ kata Baekhyun lalu tertunduk lagi.

“ Aku hanya tidak ingin kehilanganmu… “

Untuk kedua kalinya Baekhyun menolehkan wajahnya dan melihat ekspresi sedih bercampur serius disana.

“ A-aku sudah banyak kehilangan teman-temanku…aku tak pernah punya orang yang kuanggap berharga. Sejak kecil aku sudah berada di Lembaga Khusus di Amerika, aku sangat…sangat… “ Suzy kembali terisak. Suzy sebenarnya adalah gadis yang tegar dan sulit untuk membuatnya menangis, jika dia menangis itu berarti ada sesuatu yang salah dengan hatinya, orang lain biasa menyebutnya cinta.

Ada kilatan emosi melintas dimata Baekhyun melihat Suzy menangisinya. Ada alasan dan kebenaran tertentu yang tak bisa dia ceritakan pada siapapun termasuk pada Suzy, yoeja yang selalu membuatnya merasa nyaman.

Baekhyun meraih pundak Suzy membawanya ke dalam pelukannya, untuk beberapa saat tangis Suzy memelan.

“ Aku tidak akan pergi kemana-mana dan tidak akan terjadi apapun padaku. “ ujar Baekhyun menenangkan.

Naddo saranghae… “ Baekhyun bisa mendengar kalimat itu di sela-sela isakan Suzy.

“ Kau mencintai orang yang salah… “ gumam Baekhyun lemah.

.

.

.

.

To be continued~

Baby note :

Silahkan lempar Baby pake sendal ato apa hee… saking lama updatenya dan enggak memuaskan . Bingung ? dengan kasusnya ? hee mianne Baby akan berusaha untuk membuatnya menjadi lebih mudah dimengerti di lain cerita 😀

Awalnya Baby pengen selesaiin itu kasus di chap depan eh… daripada berkepanjangan jadi Baby skip aja -_-

Masih bingung RED itu apa ?

Ngg… klo S.P.I.C.A itu pembela kebenaran maka RED itu adalah pembela kejahatan 😀

RED semacem organisasi kayak S.P.I.C.A tapi mereka gak menyelesaikan sebuah kasus melainkan mereka yang mengerancang sebuah kasus pembunuhan licik penuh trik. Client mereka biasanya orang-orang yang pengen membunuh seseorang tanpa ketahuan. RED juga banyak punya anggota. Seperti kebanyakan organisasi gelap lainnya  RED sulit untuk dilacak.

Jika pembunuhan yang RED rancang gagal karna trik yang ketahuan ataupun client mereka tertangkap, client tersebut akan terhipnotis . Pada beberapa kasus ada yang bunuh diri dengan menusuk dirinya sendiri, menyiksa diri – seperti yang dilakukan Yong Dae atau lebih parah menjadi setengah gila. Itu RED lakukan agar informasi tentang mereka tidak bocor ke sembarang orang terutama S.P.I.C.A

Fiiuhh… kebanyakan ngomong deh jadinya hee 😀

Masih banyak banget kekurangan dalam FF abal-abal ini jadi mohon bantuannya *bungkukbadan*

Kolom komentar juga terbuka lebar-lebar ^0^/

So what u waitting for ? 😀

37 responses to “S.P.I.C.A [ Chap. 10 ~ Recognition ]

Leave a reply to ratuhermikusumah Cancel reply