[Songfict/Ficlet] Hello From Other Side

94.-hello

Miss Of Beat R storyline and artwork

present

Bae Suzy | Kim Myungsoo

PG

Sureallism | Romance | Hurt/Comfort | Angst

So hello from the other side

Hello by Adele

Suzy tidak ingat sejak kapan ia berada di tempat ini atau bagaimana dirinya bisa sampai di sini. Di kampung halamannya, Gwangju.  Tapi jika boleh jujur, wanita itu menyukai tempat ini. Tempat yang menjadi favoritnya semasa masa kanak-kanak sampai remaja hingga akhirnya ia melanjutkan hidupnya di kota metropolitan, Seoul dan hampir melupakan eksistensi tempat ini.

Menghirup udara bersih yang di hasilkan oleh pohon-pohon pinus mampu menenangkannya. Di bawah atap kayu dari saung yang meneduhkan dan suara gemerisik aliran sungai yang berasal dari pegunungan melengkapi  deretan hal yang mampu membuatnya merasa damai. Dan hal yang menjadi penyempurna adalah jika ada presensi seseorang yang mungkin terdengar egois jika Suzy mencoba mengutarakannya saat ini.

“Merindukanku, Suez?”  Suara bariton yang hampir Suzy lupakan kembali menyapa indera pendengarannya.

Suzy menoleh dan tak percaya terhadap apa yang dilihatnya saat ini. Bahkan untuk beberapa detik mulutnya tak dapat terkatup rapat namun setelah itu Suzy dapat mengendalikan emosinya dan menarik garis kurva pada bibirnya. “Benar, aku merindukanmu, Myung.”

Pria yang disebut Myung itu tersenyum puas dan mengusap lembut surai hitam selembut nilon milik Suzy. Kebiasaan yang ia lakukan jika wanita itu tampak menggemaskan baginya.

“Bagaimana dengan dirimu sendiri? Apakah kau juga merindukanku, Myungsoo?” Suzy kali ini balik bertanya. Ia kembali melakukan hal egois.

Myungsoo mendekat kepada Suzy dan membisikan jawabannya, “Lebih dari yang kau bayangkan, Suzy.” Suara yang begitu rendah dan dalam adalah khas Myungsoo. Jawabannya tidak perlu diragukan lagi akan kebenarannya, Myungsoo begitu merindukan Suzy hingga takdir mengizinkan mereka kembali bertemu di tempat favorit mereka.

Kicauan burung mengisi keheningan mereka untuk waktu yang tidak dapat didefinisikan. Sesekali Suzy melirik dan  tidak tahu secara pasti namun tatapan Myungsoo terlihat kosong selama memerhatikan aliran sungai yang terlihat berkilau karena terpaan sinar matahari yang menyinari dari sela-sela daun.

“Jadi bagaimana keadaanmu selama kita tidak pernah bertemu?” Suzy memberanikan diri bertanya sesuatu yang sensitif menurutnya.

Helaan napas kecil Myungsoo lakukan sebelum ia mulai berucap, “Aku akan menjawab : baik, agar membuatmu tenang.”

“Tapi aku ingin kau jujur,” desak Suzy.

Myungsoo menoleh dan kembali menunjukkan tatapan penuh luka dalam dirinya kepada wanita itu. “Orang-orang mengatakan bahwa waktu dapat menyembuhkan luka, tapi hal itu tidak berlaku padaku sama sekali.”

Entah bagaimana, ada beban tak kasat mata di bahu Suzy yang semakin berat untuk di topang setelah mendengar jawaban Myungsoo. Ia sadar Myungsoo takkan pernah ‘baik-baik saja’ setelah kejadian dimana Suzy menolak lamaran besar-besaran yang di lakukan Myungsoo padanya. Suzy tidak hanya mempermalukan Myungsoo namun juga seluruh keluarga besarnya saat itu.

“Myung, aku sungguh-sungguh min—”

“Bagaimana denganmu?” potong Myungsoo. “Bagaimana  keadaanmu saat kita tak pernah tak bertemu?”

“Aku rasa aku mendapatkan balasan yang setimpal setelah menolakmu dengan tidak pantas, Myung.” Jawab Suzy dengan ringan menutupi semua emosi yang tak tertahan di sana.

“Dia—dia meninggalkanku, karena dirinya  membutuhkan wanita kaya raya untuk menginvasi perusahaannya agar tetap berdiri saat ini. Dia benar-benar meninggalkanku di saat aku membutuhkan kehadirannya di waktu yang tak mudah untuk kujalani sendiri.” Ucapan Suzy tidak terdengar ringan seperti sebelumnya, bahkan tampak segaris air mata yang keluar dari pelupuknya.

Selama ini Suzy  selalu nampak tegar selama menjalani kehidupannya yang kacau dan ironis, tapi terkadang ia tidak bisa sekuat itu untuk selamanya. Ia butuh seseorang untuk mendengarnya tanpa menghakimi dirinya sedikitpun dan orang itu adalah Myungsoo.

Myungsoo menarik Suzy ke dalam dekapan terhangatnya membiarkan Suzy meluapkan seluruh emosinya dengan menangis. Suzy tidak dapat membohongi dirinya bahwa pelukan Myungsoo begitu kokoh dan membuatnya aman dari dunia yang kejam. Bodohnya, hal itu baru Suzy sadari ketika ia bahkan tidak mengerti bagaimana pertemuan ini bisa terjadi. Bagaimana sesuatu yang mustahil ini terjadi pada detik ini.

“Kalau begitu ikutlah bersamaku, Suez.” Bisik Myungsoo setelah entah berapa lama Suzy menghabiskan waktu dengan menangis di balik dada bidangnya itu.

Myungsoo melonggarkan pelukannya dan menatap Suzy dengan teduh. “Kita mulai semua dari awal bersama. Apa kau bersedia, Bae Suzy?”

Genggaman hangat serta ucapan Myungsoo yang penuh dengan kesungguhan membuat Suzy teringat pada apa yang terjadi 10 tahun saat itu.

Myungsoo kembali melamarnya.

Dan Suzy tidak ingin memilih keputusan yang salah kali ini.

“Aku—”

*

*

*

***

Eomma bangun, kumohon!”

Suzy tersentak dan lantas membuka kedua matanya ketika suara bocah berumur 5 tahun menyerukan namanya serta tubuhnya yang terus diguncang membuat ranjang berukuran sedang itu menjadi berdecit beberapa kali.

“Jisoo? Ada apa?” tanya Suzy seraya membelai surai madu putra kecilnya.

“Kenapa Eomma menangis saat tidur? Aku takut,” ucap Jisoo dengan mata memerah. Ia sungguh panik ketika ibunya tak kunjung bangun tadi.

Suzy tertegun mendengar pertanyaan tersebut terlebih ketika ia melihat guratan ketakutan yang diperlihatkan oleh Jisoo. Namun ia segera membawa putranya dalam dekapannya. “Maaf membuatmu takut, Jisoo. Eomma berjanji itu tidak akan pernah terjadi lagi.” Ucap Suzy berusaha menenangkan harta satu-satunya baginya di dunia ini.

***

A week later

Gwangju

“Dia terus memanggilmu saat itu. Cintanya kelewat besar untukmu, Suzy-eonni.” Ucap Yerim, putri bungsu keluarga Kim yang mengantarkan Suzy ke sini. Namun Suzy tidak banyak bicara, ia bahkan tidak percaya adik kelasnya dulu justru membawanya kemari saat ia meminta untuk bertemu dengan kakaknya.

“Terimakasih, Yerim. Kau bisa meninggalkanku sendiri di sini.” ujar Suzy.

Suzy meletakkan sebuket bunga lilian tepat di depan sebuah pusara dan mulai berdoa. Setelahnya, ia melepaskan sunglasses-nya dan menjumput sehelai daun yang menutupi nama yang terukir pada batu marmer tersebut.

Annyeong, Myungsoo.”

*

“Kita mulai semua dari awal bersama. Apa kau bersedia, Bae Suzy?”

“Aku—aku sungguh minta maaf, Myungsoo. Aku tidak bisa. Aku mempunyai seseorang untuk memulai semuanya dari awal. Dan dia adalah malaikat kecil yang harus kujaga dengan seluruh hidup yang ku punya. Aku memiliki Jisoo. Kuharap kau dapat mengerti, Kim Myungsoo.”

“Aku mengerti, Suzy. Kau membuat keputusan yang benar kali ini. Dan kau tak perlu minta maaf karena hal itu tidak membuatku terluka lagi, karena aku—

—mencintaimu, Bae Suzy.”

*

“Sejujurnya, aku terus menghubungimu untuk mengatakan bahwa aku sungguh menyesal telah melukai hatimu.

Dan aku juga ingin berterimakasih. Terimakasih telah mencintaiku sampai di detik terakhirmu, Kim Myungsoo.”

“At least I can say that I’ve tried
To tell you I’m sorry for breaking your heart
But it don’t matter it clearly doesn’t tear you apart anymore”

*

*

*

*

There’s nothing i could say.

See ya

and

keep bust a move

 

 

20 responses to “[Songfict/Ficlet] Hello From Other Side

  1. oh my god…shock ga nyangka thor…aku pikir suzy bkl terima myung kali ini ternyata di tolak jga…sumpah…ga bs di tebakkk..
    poor myung…T..TT

  2. miss, ceritanya mengiris hati banget 😦
    ren aja sampai terenyuh bacanya. ini keren dan touched sekali, miss!

  3. Kenapa coba g d terima aja lamaran myung…jadi jaga jisoo nya bisa sama2 dg begitu jisoo jg bs dpt ksih syang seorang ayah…sampai akhir hayatnya dia hanya menjaga satu nama dalam ht nya ‘bae suzy ‘hikhikhik(nangis bombay)

  4. mungkin belum jodoh 😦
    kasian si myung.. hiks.
    its okay, smua org prnah mlangkah ke jalan yg slah.. dan hebatnya suzy berani mengakuinya dan meminta maaf..
    salut sma author ardani yg sukses bkin reader baper .

  5. Heh sad ending lagi, ternyta myungsoo meninggal dan dia masih sama, perasaannya ke suez masih sama meskipun suez udah nolak myungsoo 2x. Heh padahal myung mau nerima suez apa adanya…heh gk kerasa ikutan sedih deh ngegalauin ff ini…yg ceritanya beneran keren thor,, dan suez sendiri ngakuin kalau dia salah.

Leave a reply to Queenra Cancel reply