Robocool Boy [Ficlet]

image

Jalilfunny Presents
Hunzy Fanfic
Robocool Boy

Sebenarnya ini bukan hal biasa dalam hidup aku sebagai wanita, saat aku menstruasi dan beranjak dewasa maka di masa itulah aku mulai mencari kebahagiaan sebanyak-banyaknya. Aku ingin memberitahu berita bahagiaku pada pacarku, dia pria ganteng dan tampan bisa dibilang. Tapi aku berharap dia mau mendengarnya, berita bahagianya adalah dua hari lagi umurku akan bertambah, yang pasti aku sangat senang.

“Sehun-ah, kau harus tahu soal ini.” Aku cekikikan sendiri di dalam kamarku, membayangkan akan hadiah apa yang akan diberikan oleh Sehun(pacarku) itu nantinya ketika hari ulang tahunku tiba dua hari lagi.

Sehun bukan tipe pria yang suka dengan hiburan dan hal yang tidak jelas menurut pandangannya, dia juga tidak suka jika aku memintanya untuk nge-date di taman hiburan. Menurut Sehun itu terlalu kekanak-kanakan. Pacarku itu terlalu bersikap dewasa meski umurnya lebih muda dibanding aku.

“Suzy!” Mom sudah memanggilku di bawah.

“Iya!” Aku menyahut keras karena kamarku di lantai atas.

“Sehun sudah datang! Cepat turun.” Lanjut Mom yang menyuruhku turun. Wah pacarku sudah datang, cepat sekali. Ya, setahuku kalau Sehun adalah pria yang tidak pernah telat, rajin, cerdas, dan tidak banyak bicara. Kok aku tahu? Iya karena aku sudah pacaran 7 tahun dengannya semenjak SMA sampai sekarang. Awalnya aku pikir ini cinta monyet, tapi ketika Sehun serius dan terlanjur mengenal keluargaku maka disitu aku yakin dengannya.

Aku menuruni anak tangga, baju bermotif bunga transparan dan rok sampai lutut membuat diriku nyaman mengenakan pakaian di malam ini. Ya, ini kesekian kalinya aku nge-date dengan Sehun. Sudah biasa, bahkan aku tahu ketika Sehun marah padaku ketika aku memakai pakaian ketat dan rok yang kependekan waktu itu, ya Sehun marah benar padaku. Ternyata sifat dinginnya bisa berubah panas ketika aku salah mengenakan pakaian. Ya ampun.

“Bersoleknya lama sekali, tuh pacar kamu sudah menunggu dari tadi.” Mom merutuk diriku, kemudian beliau balik ke belakang untuk melanjutkan menjemur baju malam itu.

Aku hanya bisa terkekeh pelan mendengarnya, aku melihat Sehun yang duduk di sofa ruang tengah dengan ekspresi datar dan sungguh dingin dari tatapan yang dia lontarkan padaku. Aku mengerti dan sudah biasa dengan ekspresi itu. Bahkan Mom bilang kalau Sehun itu seperti robot tanpa ekspresi, terlalu kalem dan pendiam. *kamu kok betah sih Zy sama Sehun?* aku jadi ingat pertanyaan Mom minggu lalu mengenai Sehun. Aku juga tidak tahu kenapa aku bisa betah dan mencintai robot ganteng seperti Sehun. Klarifikasi, robot cuman gambaran saja, Sehun tetaplah manusia kok.

“Maaf kelamaan ya? Tadi aku kira kamu belum nunggu di bawah.” Aku berkata pada Sehun, berharap kalau pacarku itu tersenyum. Tapi, gagal. Sehun hanya berdiri dari duduknya dan mengeluarkan kunci mobil dari saku celananya. Tuh kan? Betapa kalem dan dingin sikap Sehun, padahal aku pacarnya loh. Ah, sudah biasa.

Sehun berjalan keluar rumah, “Tante, aku pamit!” Sehun agak mengeraskan suaranya, bahkan aku agak kaget mendengar suara bariton Sehun. Berat seperti ada tabung gas 5kg mengganjal di tenggorokannya.

“Iya Mom! Aku pergi ya!” Aku juga pamitan pada ibu yang masih sibuk di belakang, malam ini aku mau nge-date lagi sama robot ganteng. Sehun, pacarku.

Kemudian aku membuntuti Sehun dari belakang ketika pria itu berjalan menuju mobil yang terparkir di depan rumah. “Sehun-ah…” aku menarik lengan bajunya ketika Sehun mulai membuka pintu mobil.

Sehun tidak menjawab dan hanya menatap ke arahku dengan ekspresi biasa. Padahal aku berharap wajahnya bisa ditabok dan berubah ke ekspresi funny, mustahil. “Kamu sayang sama aku kan?” Tanyaku dengan nada bicara manja dan sok gemesin. Itu kebiasaan aku supaya aku bisa membuat Sehun lebih apalah-apalah padaku.

Sehun juga tidak menjawab dan malah menarik tengkuk kepalaku untuk mendekat kearah wajahnya, kemudian Sehun mencium keningku dengan kecupan lembut. Manis, tapi bukan itu yang aku mau. Pria itu membukakan pintu mobil agar aku masuk lebih dulu.

“Sehun-ah…” aku mulai kembali manja. Padahal Sehun mau mulai masuk ke dalam kursi kemudi mobil.

“Apa?” Suaranya diperlembut ketika menjawab. Wajahnya begitu lagi, selama 7 tahun pacaran masa mukanya gitu terus. Aku sebal.

“Kamu cinta tidak sih sama aku?!” Aku ngambek.

Sehun kembali berjalan mendekati aku dan mulai kembali menarik tengkuk kepalaku dan kali ini dia mengecup bibirku sejenak. Sangat manis, tapi bukan ini juga yang aku mau. Ekspresinya ituloh yang tidak berubah. “Sudah? Mau apa lagi hmm?” Sehun malah bertanya begitu, tentu membuat aku bingung. Aku hanya mendengus kesal dan mulai masuk ke dalam mobil. Di susul Sehun juga yang masuk di sebelahku di kursi kemudi. Sehun mulai menyalakan mesin mobil dan melaju dengan kecepatan normal.

“Kamu marah?” Sehun mulai berbicara dan bertanya padaku. Tentu pandangannya sibuk kedepan karena dia lagi mengemudikan mobil.

“Tidak.” Jawabku singkat.

“Terus kenapa? Aku minta maaf kalau sudah bikin kamu marah.” Sehun bicaranya kelewat lembut kalau denganku. Aku ingat saat ada pria lain yang menggodaku dan Sehun datang dengan ekspresi marah bukan main, dia menggeser posisi pria lain itu dariku dan berbicara lantang. Dan itu kali pertama aku melihat ekspresi kesal di wajah Sehun. Sungguh galak bahkan kalau tidak aku lerai mungkin Sehun sudah adu fisik dengan pria yang coba menggodaku itu. Masih ada tidak sih jenis pria langka seperti pacarku ini? Susah dirubah tapi ngangenin sih.

“Aku sebentar lagi mau ulang tahun, kamu tidak ngucapin selamat ke aku?”

“Kan dua hari lagi. Masa mau diucapin sekarang?” Katanya yang membuatku mulai badmood.

“Iihh nyebelin! Kamu mah gitu banget!” Aku mukulin sebelah otot lengan Sehun, tapi kayaknya tidak berasa bagi Sehun karena kayaknya program gym Sehun berjalan sukses dan tubuhnya mulai terasa berotot ketika aku memukulnya tadi.

Sehun mulai tersenyum tipis dan memegang tanganku dengan sebelah tangannya, tangannya yang lain sibuk menyetir. “Jangan begitu ah, kayak anak-anak tau. Kan mau nambah umur harus dewasa.” Lanjut Sehun yang melepas tanganku dan kembali fokus menyetir.

Aku kemudian diam dan memandang Sehun dari sebelah. Nyebelin sih, tapi ngangenin dan bikin makin sayang kalau di pikir. Aku pun mulai merangkul sebelah lengan Sehun, kemudian aku berusaha bangkit sedikit untuk mencium pipinya. Cium sekali, cium dua kali sampai membuat Sehun menengok ke arahku. “Kalau begitu terus aku jadi tidak fokus mengendarai.” Katanya yang membuat aku tertawa.

“Biarin saja. Aku kan sayang sama kamu. Sehun-ah. Kamu kok tidak pernah mau membalas ucapan aku? bilang dong kalau kamu juga sayang sama aku.” Kataku.

“Aku tidak perlu mengucapkannya, tapi hati ini selalu hanya untuk satu orang saja. Dari awal dan dari semenjak aku mulai jatuh cinta.” Jawab Sehun yang membuatku bingung.

“Satu orang? Siapa?”

“Ck…” Sehun berdecak kesal, “kamu sekolah dua belas tahun kan? Ditambah les privat. Masa tidak tahu maksud aku apa?” Lanjut Sehun yang mulai merubah ekspresi wajahnya lebih serius.

“Iya deh iya, iih nggak romantis.” Aku melepas lengan Sehun dan menyilang kedua lenganku di dada. Kemudian aku mengambil langkah untuk mencubit pipi Sehun.

“Honey…” ucapnya yang pasti memintaku untuk melepas cubitan itu dari pipinya. Karena tangan Sehun sibuk memegang setir mobil.

“Tidak aku lepas.” Kataku yang cekikikan melihat wajah aneh Sehun ketika aku menarik pipinya dari sebelah.

End

Note:  gitu aja sih, soalnya lagi suka banget sama HunZy hehe. Salam hangat dari jalilfunny yang baru bisa bikin ff lagi setelah sibuk hampir 6 bulan hiatus.

18 responses to “Robocool Boy [Ficlet]

  1. iiiiihhhhh koq sweet bgt sih hunzy ini…. yaaakkkk aku jd kyk org gila senyum2 terpesona dg sikap sehun yg cool abisss. suzy jg pinter bgt cari perhatiannya!!!! cocok2 jadian aja *eh

  2. Welcome back kak…. sehun sweet bgt. Meski ga romantis to doi sayang banget ma Suzy yg agak kekanak2an hehe….ayo kak buat Hunzy story lagi… jeballl

  3. welcome back yeayy. cerita sweet bgt. sehun berubah bgt klo didepan suzy ya kkk. tp btw penggunaan bahasa agak gmn gt, kaya terlalu baku eh tp mungkin cuma perasaan ku aja hehe. ditunggu ff lainnya

  4. Diabetes mah bentar lagi, ini manissss banget xD Tapi seriusan deh, bikin senyum gak jelas xD Seandainya bahasanya dibakuin lagi, pasti lebih ngefeel :*
    Duh mereka lama banget pacarannya, dan manisss pula, sifat mereka yg bertolak belakang yg bikin klop dih xD
    Welcomeback.. Selamat Berkarya ^^

Comment, Please!