[Freelance] Life Without Feeling Chapter 2

Title : Life Without Feeling | Author : SLiceS | Genre : Romance, Angst | Main Cast : Kim Myungsoo & Bae Suzy | Other Cast : Bae Baekhyun, Choi Minho, and others | Rating : Teen

BIG THANKS to rosaliaaocha@ochadreamstories for the Poster

Disclaimer :

Annyeong yeorobeun!! Icsey kini comeback dg ff chapter dan lagi-lagi nggak jauh dari roma-roma galau, kkk~ this story is pure mine, jd jeongmal mianhae kalo ffnya absurd, nggak nyambung, dan… membosankan? Kali ini saya belajar chapter. Mohon RCLnya yaa reader dlm pembelajaranku kali ini? Kkk. Sudahlah, sekian… HAPPY READING & KEEP RCL ^^ DITUNGGU MASUKANNYA~

 

Suzy POV

Mwo? Jawaban apa? Apa tadi Kangjun sunbae bertanya sesuatu di lapangan ? Isanghane.

Jamkkanman ?!!

 “Joesonghaeyo, apa yang oppa tanyakan kepadaku… tadi ?” Aih, mulutku ini kenapa frontal sekali?

 “Bukan tanya, tapi sebuah permintaan.” Balasnya dengan senyum tulusnya.

Mwo!! Permintaan ? YA! Sejak kapan pernyataannya berubah menjadi permintaan ?! Geundae, apa pernyataan— ani permintaan tadi bukanlah sebuah candaan ? omo…  Eotteohkke ? Apa yang harus ‘ku katakan ? Aku saja baru mengenalnya tadi pagi… Dan lagi, aku sama sekali tidak ada perasaan selain hoobae ke sunbaenya.

 “Mianhaeyo oppa. Bukankah tadi hanya sebuah candaan, keutchi?” Tanyaku hati-hati sambil tertawa hambar yang membuatnya sontak menatapku heran.

 “Jadi ?” Dia menggeleng di lanjut dengan pertanyaan satu kata yang tak ‘ku mengerti maksudnya.

 “Ja..di… ?” Tanyaku balik.

 “Jadi bagaimana jawabannya ?” Suzy pabbo. Pernyataan seperti itu kenapa kau tidak mengerti jawabannya sih? Ck.

 “Mianhaeyo oppa. Aku tak ingin imagemu sebagai kapten basket tercoreng hanya gara-gara pacaran dengan yeoja yang sering mendapat hukuman sepertiku…” Aku tertunduk merasa bersalah dengan jawaban yang ‘ku lontarkan, bukan itu alasanku sebenarnya, hanya saja aku tak ingin menyakitinya, eotte? Apa yang harus ‘ku lakukan setelah ini?

 “YA! Apa yang kau bicarakan ?! Oppa tau kita baru bertemu— ani, kau tau bahwa kita baru bertemu otomatis kau juga baru mengenalku. Geundae… kalau boleh jujur, I fall for you, Suzy… sejak kau menjadi mahasiswa ospekku dulu, tentunya yang senang membantah perintah oppa… Dan mungkin membenciku.” Balasnya sambil tersenyum dan terkekeh kecil. Apa maksud dari membencinya?

 “Anieyo oppa. Aku tak pernah membencimu. Geunyang… aku tidak akan lebih nyaman jika kita lebih dari hoobae dan sunbae. Jadi… bagaimana jika lebih baik kita menjadi sahabat saja, eotteohkke ?” Tanyaku hati-hati dengan senyum ramah yang tulus. Seketika wajahnya tertunduk lesu dan di sinilah… aku merasa bersalah.

 “Mianhaeyo oppa. Aku tidak ada maksud seperti itu, tapi aku hanya ingin jujur dan tak ingin oppa menyesal ke depannya.”

 “Ah… Geurae Kalau begitu, mulai saat ini kau dan aku jadi sepasang sahabat yang saling membutuhkan, ne?” Pintanya dengan mengacungkan jari kelingkingnya, kini hanya senyum tuluslah yang menghias wajahnya, untunglah.

 “NE! Janji, eoh?” Aku mengaitkan jari kelingkingku membalasnya yang langsung disambut senyum manis dengan lesung pipi dan shine eyesnya. How sweet!

 “Geurom! Sahabat baik selamanya!” Balasnya antusias dengan senyum yang lebih dalam yang tak jauh beda denganku.

 

 Drrt Drrrtt

 “Jamkkan!” Ia mengambil ponsel di saku celananya.

 “Yeoboseyo ?” Sapanya ramah.

 “Mwo ? Jinjja ?!!” Raut wajahnya berubah nampak khawatir. Ada apa ya ?

 “Oh! Ne! Aku segera ke sana. Eomma!! Bertahanlah!!Mwo? Eomma? Ada apa dengan dengan eommanya ? Semoga tidak terjadi apa-apa dan akan baik-baik saja.

 “Waeyo oppa ?”

 “Mianhae Suzy-ya, aku tak bisa menemanimu sampai rumah. Penyakit eommaku kambuh. Annyeong Suzy-ya!!” Hendak ia berlari meninggalkanku, namun ia berbalik dan mencium keningku tiba-tiba dengan lembut yang sontak membuat jantungku mulai berdebar. Mwoya ige ?!! Atas dasar apa debaran ini terjadi terhadap seorang sahabat ? eish, jinjja! Sudahlah. Dan… YA! Apa aku berakhir dengan pulang seorang diri? Di tengah petang seperti ini ?!! Beginilah nasib memiliki oppa yang super sibuk, fighting!

 

 Normal POV

 “Sendiri lagi…” Gumam Suzy tak jelas, pandangan matanya pun lurus ke arah jalan. Ia berjalan tak tentu arah sambil menunduk. Dan lagi-lagi ia harus menabrak dada seorang namja di depannya yang membuatnya reflek menengadahkan wajahnya menatap sang namja.

 “Agasshi, neo gwaenchanhayo?” Tanya namja itu seketika dengan wajah polos nan datar.

 “Myungsoo-ya?”

 “Eoh? Suzy-ya?—”

 “Apa yang kau lakukan? Kenapa belum pulang?”

 “Sama sepertimu, aku juga tak luput dari hukuman tambahan mata kuliah.”

 “Mwo? Mianhae.”

 “Wae ?” Myungsoo menggernyitkan keningnya.

 “Kau dihukum gara-gara aku. Mianhaeyo.

 “Aniya. Jangan merasa bersalah seperti itu. Kajja!! Kita pulang bersama

 “Call. Kajja!!”

Sementara itu, keadaan rumah Suzy sendiri masih sepi tiada penghuni dan gelap gulita. Suasananya pun seperti rumah kosong yang lama tak ditempati. Sekarang tepat pukul tujuh malam, oppa Suzy pun pulang, namun ia tak sendiri, melainkan pulang dengan seorang namja.

 TING TONG

 

Baekhyun menekan bel rumahnya. Namun sama sekali tak ada tanda dari balik pintu. Dengan tak sabar ia langsung mengetuk-ngetuk pintu itu dengan lantang. Sehingga namja di sebelahnya lumayan terganggu oleh suara itu.

 “Sepertinya ia belum pulang. Kenapa lagi ya ?” Gumam Baekhyun khawatir dengan mimik wajah berpikir.

 “Kunci cadangan saja.” Ujar namja di sampingnya yang membuyarkan pemikirannya.

 “Oh ne, mianhae.”

 Myungsoo POV

 “Gomawo Myungsoo-ya, sudah mengizinkanku menginap di rumahmu malam ini.” Suzy menaruh secangkir teh hangat yang telah ia minum sedikit.

 “Gomawo juga ya untuk dongsaengku Yoojung-ah, kau sudah baik sekali dengan eonni.” Lanjutnya yang kali ini mengacak lembut puncak rambut uri dongsaeng.

 “Cheonmaneyo eonni. Yoojung melakukan ini karena Yoojung juga sayang dengan eonni. Hmm… Ingin sekali rasanya mempunyai kakak ipar seperti eonni.” Ucap Yoojung tiba-tiba membuatku mendelik menatap wajah Yoojung itu yang bersamaan dengan Suzy yang tersedak di aktivitas minumnya.

 “Mwo? Mianhae eonni... sepertinya aku salah bicara.” Yoojung dengan mimik khawatirnya mengelus lembut tengkuk Suzy, mungkin mencoba untuk menghilangkan nyeri kecil di antara kerongkongan dan tenggorokan Suzy.

 “Gwaenchanha Suzy-ya ?” Tanyaku khawatir yang kali ini menggantikan posisi Yoojung yang tadinya duduk di samping Suzy.

 “Yoojung-ah, tolong ambilkan air mineral!” Titahku lembut pada Yoojung dengan mata fokus kepada Suzy. Baru aku menengok posisi Yoojung karena taka da sahutan, ternyata dia sudah kembali dengan membawa segelas air mineral. Sungguh dongsaeng yang baik dan penurut, tak menyesal aku memiliki dongsaeng sepertinya.

 “Gomawo Yoojung-ah. Kau tau saja apa yang penting.” Aku tersenyum manis menatap uri dongsaeng. Dan Suzy pun berusaha agar tersenyum juga, namun senyumannya terkesan terpaksa. Apa mungkin ia masih menahan nyerinya ? atau ada hal lain ?

 “Gwaenchanha ?” Tanyaku sekali lagi untuk memastikan. Dan Suzy hanya mengangguk.

 “Yoojung-ah, tolong awasi dia. Oppa ingin mandi.”

 “Ah, ne.” Aku hanya bisa tersenyum untuk pengganti ucapan terima kasihku. Sepertinya keheningan pun melanda mereka karena aku sudah tak di sampingnya lagi.

 

 Normal POV

 “Eonni ?—Yoojung-ah ?” Ucap mereka berdua bersamaan.

 “Eonni duluan saja.”

 “Arra. Eonni ingin tanya, kenapa oppamu itu begitu baik kepada eonni ?” Yoojung tersenyum sambil menghembuskan nafas besarnya.

 “Oppaku itu sayang sekali dengan eonni. Ia sangat…  mencintai eonni.” Jawabnya lembut yang sontak membuat mata dan bibirku membulat.

 “Mwo?”

 “Ne, aku serius, eon.”

 “Bagaimana bisa ? Padahal kita baru mengenal ?” Tanya Suzy tak percaya dengan senyum tertahan di bibirnya yang tak disadarinya.’

 “Akan ‘ku ceritakan yang sebenarnya dari oppa, sebenarnya kalian sudah saling mengenal sejak kecil…”

 “Jinjja ? Nama Myungsoo saja baru ‘ku kenal sekarang ? bagaimana bisa?— Tunggu, sejak kecil?” Tanyanya yang lebih penasaran dan dibalas dengan anggukan kecil Yoojung.

 “Karena waktu oppa kecil ia dipanggil Kimsoo, karena nama itu lebih lucu untuk umurnya yang masih kecil. Dan almarhuma orang tua eonni…” Yoojung menghela nafas sejenak sambil berpikir apakah yang akan ia lontarkan adalah tindakan yang tepat atau tidak mengingat ia belum membicarakan ini sebelumnya kepada oppanya. “Sudah menjodohkan eonni dengan oppaku sejak kecil. Karena jauh-jauh hari sebelum Bae eommonim meninggal, ia berpesan pada oppa agar selalu menjaga eonni setelah eommonim meninggal. Dan oppa menyetujuinya, karena memang sejak kecil ia sangatg sayang dengan eonni. Lalu kedua orang tua kami pun menyetujuinya atas permintaan oppa sendiri.” Suzy yang mendengarnya pun hanya bisa ber-oh-ria dengan mimik wajahnya yang tak percaya dicampur bahagianya.

 “Jadi ?” Tanya Yoojung tiba-tiba.

 “Mwo? Jadi apa ?”

 “Apakah eonni juga mencintai Myungsoo oppa ?”

***

Keesokan harinya, Suzy bangun pagi-pagi dan ia memutuskan untuk pulang saat Shubuh karena ia ingin mempersiapkan kuliahnya di rumahnya sendiri.

 “Gomawo Yoojung-ah atas semuanya.” Suzy mengacak kecil puncak rambut Yoojung. “Gomawo juga Uri Kimsoo-ya…” Ucap Suzy yang mendekatkan wajahnya sekaligus mengecup lembut pipi Myungsoo yang membuat jantung Myungsoo seketika berdegub kencang entah kali keberapanya. Ia mencoba tersenyum untuk menanggapi perlakuan Suzy sekaligus menutupi rasa gugupnya.

 “Mari ‘ku antar… chagiya ?” Ucap Myungsoo hati-hati.

 “YA!! Yang baru jadian… langsung mesra begitu… Ya sudah, Yoojung paham… Yoojung tidak akan mengganggu. Annyeong!!” Yoojung berlalu meninggalkan suasana hangat dengan rona merah pada masing-masing pipi sepasang kekasih baru tersebut.

 “Kajja!!”

 “Gomawo Kimsoo-ya!!” Ucap Suzy manja yang seketika membuat Myungsoo tertegun karena ini kali pertama baginya walaupun mereka saling mengenal sejak kecil. Dan lagi-lagi Suzy mengecup kilat pipi Myungsoo. Sungguh yeoja ini apa saking cintanya pada Myungsoo, sampai-sampai tak memberi kesempatan Myungsoo yang duluan. Suzy berjalan mundur menuju rumahnya dengan senyum manis yang setia menghias dan membuat Myungsoo yang polos pun hanya dapat tersenyum bahagia menanggapinya. Ini kali pertama Myungsoo menjalin hubungan lebih dari persahabatan semenjak ia berpisah dengan Suzy kecil.

 

 TING TONG

Suzy menekan bel rumahnya, hanya sekali menekan namun sama sekali tak ada respon dari dalam. Kedua, ketiga, sampai berkali-kali Suzy menekannya sama sekali tak ada perubahan posisi dari pintu rumahnya.

 “Mianhae, aku baru saja membereskan rumahmu. Rumahmu sangat berantakan, Baekhyun-ah!” Ucap seorang namja asing yang membuka pintu rumah Suzy sambil merapikan penampilannya. Namja itu pun menengadahakan wajahnya sontak membuat Suzy mengernyit.

 “Nuguseyo?” Tanya namja itu dan Suzy bersamaan.

 

 Myungsoo POV

Jamkkaman!! Neo namja nuguya ?!! Apa  Suzy oppa, eoh ?? Geundae, kalau memang oppanya, seharusnya mereka terlihat akrab. Tapi itu? Lebih baik aku bersembunyi dan mendengarkan percakapan mereka lebih lanjut. Di sini yang tepat, aku bersembunyi di depan rumah tetangga Suzy yang seposisi dengan pagar rumah Suzy, semoga saja, paling tidak aku masih bisa mendengar percakapan mereka.

 “Aku pemilik rumah ini. Neo nuguseyo ?” Lanjut Suzy membuka percakapan mereka yang ‘ku dengar.

 “Jinjjayo ?!!” Tanya namja itu dengan nada seolah menantang, padahal tidak.

 “Anda… Bae Suzy ?” Lanjut namja itu.

 “Ne!! Saya Bae Suzy!! Pemilik sah rumah ini juga selain Bae Baekhyun!!” Tegas Suzy sekali lagi.

 “Anda siapa bisa ada di rumah saya? Di mana Bae Baekhyun ?” Tanya Suzy dengan volume meninggi. Aneh sekali, kenapa sikapnya berubah seperti itu dengan orang lain? sedangkan jika bersamaku dan Yoojung, sikapnya lembut 100%.

 “Kita bicarakan di dalam saja.” Ucap namja itu menggandeng… Yeojachinguku ?!! YA! Berani-beraninya dia ?!! Lebih baik aku mendengarkan percakapan mereka dari sini. Aku berjalan mendekati pintu utama itu dan menempelkan telingaku pada pintu itu.

 Normal POV

 

 “Kajja!! Bisa anda jelaskan siapa anda dan ceritakan semua keanehan ini!!” Tanya Suzy menahan kekesalannya dengan tubuh yang masih berdiri.

 “Ini bukan keanehan.” Jawab sang namja santai.

 “Mwoya?”

 “Do Kyungsoo imnida. Kerabat baik Bae Baekhyun. Kenapa saya bisa di sini dan Bae Baekhyun tidak ada saat ini, karena dia memintaku menjaga rumah ini sementara karena dia juga sadang melamar seorang yeoja di Gwangju sana.” Seketika Suzy pun shock mendengarnya. Ia terpukul mendengar berita itu, bahkan ia sama sekali tidak pernah membicarakan perihal yeoja lain kepada Suzy.

 “Bagaimana bisa seperti itu ?” Tanya Suzy tak percaya yang kini mendudukkan dirinya.

 “Karena sejak meninggalnya kedua orang tuanya, Baekhyun memutuskan bahwa dialah yang berhak mengatur kehidupan keluarganya, termasuk mengatur kehidupan anda, Suzy-sshi.”

 “Mwo? Kenapa seperti itu ?!! Aku sebagai dongsaengnya justru sama sekali tidak mengetahui perihal tersebut.” Ucap Suzy gusar mengacak rambutnya kasar.

 “Apakah anda tahu siapa yeoja yang dilamar Bae Baekhyun ?” Lanjut Suzy tiba-tiba.

 “Namanya Jung Eunji. Dia melamar yeoja itu karena selain dia mencintainya, Jung Eunji juga memiliki suara emas, apa anda sama sekali belum mengetahui mengenai hal ini?” Suzy menggeleng. “Kontrak kerja Bae Baekhyun akan menjanjikan honor tinggi jika ia bisa membuat keluarga musisi dengan vokal yang emas, termasuk keluarga anda kelak yang diaturnya bersama… saya.”

 “Mwoya? Apa maksud anda ?”

 “Saya banyak hutang budi dengan Baekhyun, jadi saya tak bisa menolak permintaannya yang menjodohkan saya dengan anda!!” Ucap Kyungsoo dengan penegasan pada kata anda.

 “Mwoya? Maldo andwae!!”

 “Mungkin saja. Bagaimana bisa jika tidak mungkin ?!!” Tanya Kyungsoo dengan nada datarnya.

 “Karena saya sejak kecil sudah dijodohkan oleh almarhum kedua orang tua saya dengan anak kerabat orang tua saya. Mengapa oppaku bisa membuat peraturan konyol seperti ini ?!! Apa dia tak mengetahui pesan eomma dan appaku ?!!” Jawabnya dengan nafas yang memburu dan diakhiri dengan ucapan monolognya.

 “Kalau itu, Baekhyun sama sekali tidak pernah cerita kepada saya. Mungkin saja ia belum mengetahuinya.” Ucapan Kyungsoo kali ini membuat Suzy terlihat sedih, ani— sudah jelas dari matanya yang digenangi air mata yang siap tumpah itu.

 “Baiklah! Saya tak setuju dengan perjodohan ini. Silahkan anda ingin menempati rumah ini kapan saja. Karena saya takkan tinggal di sini jika peraturan konyol itu masih berlaku.” Hendak Suzy pergi, tangannya ditarik lebih dulu oleh Kyungsoo.

 “Lantas anda ingin tinggal di mana ?!!” Tanya Kyungsoo yang kini khawatir dari yang tadinya datar.

 “Selama peraturan ini berlaku. Saya tidak akan tinggal di rumah ini!!” Dengan tegasnya Suzy melepaskan genggaman Kyungsoo dari tangannya.

 “Ch. Perlu anda ketahui!! Bahwa saya telah menyetujui perjodohan ini!! Jadi anda harus menuruti segala perintah saya jika anda kembali menginjakan kaki anda ke dalam rumah ini selama Baekhyun belum kembali!!” Tegas Kyungsoo yang mulai kesal.

 “Sirheo!!” Jawab Suzy dengan amarah yang meluap. Ia keluar dari rumah itu dan meluberkan semua air matanya yang hamper tumpah sejak tadi.

 “Myungsoo-ya!!” Seru Suzy ketika ia melihat Myungsoo masih berada di sekitarnya, Suzy langsung memeluk erat Myungsoo dan menangis di pundak namjanya.

 “Uljima!” Ucap Myungsoo lembut yang membuat hati Suzy teduh kembali.

 “Myungsoo-ya!! Hiks hiks!! Bolehkah aku hidup bersamamu ?!!” Myungsoo dengan hati-hati menghela lembut rambut belakang Suzy, berusaha menenangkan hati Suzy yang tak karuan itu.

 “Pintu rumahku, selalu terbuka untukmu. Kajja!! Ikut aku!!”

 “Mwo? Eodiega ?!!” Akhirnya Suzy pun tersenyum dan menghapus air matanya kasar.

 “Mwo? Kenapa kita kembali ke kampus? Aku dalam mood buruk untuk kuliah hari ini.” Ucap Suzy kecewa dengan menatap enggan gedung Kyunghee University.

 “Sudahlah! Tidak ada bantahan! Turuti perkataan namjamu ini…” Dengan semangatnya yang lembut, Myungsoo tetap meyakinkan Suzy agar ikut bersamanya. Mereka berdua berjalan santai dan diam tanpa kata dan mereka berdua berhenti pada kantin kampus ini.

 “Mwo? Aku sedang tidak lapar, mengapa kau membawaku ke kantin ?”

 “Cha. Lihatlah itu!” Myungsoo menunjuk sebuah stan jualan berwarna hitam kantin ini yang sudah lengkap dengan makanan yang akan dijual. Sebenarnya itu adalah stan milik Myungsoo yang selama ini diurus oleh Shin ahjumma asisten rumah tangga Lee Sungyeol—sahabatnya—yang sudah pensiun.

 “Mwo?” Tanya Suzy tetap belum mengerti maksud Myungsoo yang membuat Myungsoo tersenyum gemas.

 “Kita hari ini takkan mengikuti mata kuliah. Melainkan kita akan berjualan di kantin itu. Eotteohke ?”

 “Sepertinya seru. Kajja!! Serahkan kepadaku segala hal tentang memasak!” Dengan semangat 45nya, Suzy berlari dan memasuki kantin yang ditunjuk Myungsoo tadi. Lalu mereka berdua pun menyiapkan semuanya yang akan mereka jual.

Sekarang istirahat kedua berlangsung, dan menu untuk makan siang pun sedang mereka siapkan dengan lebih semangat karena di istirahat pertama lumayan pembeli masakan mereka tidak sedikit.

 “Suzy-ya, kali ini kau yang melayani pesanan ne, aku yang masak.” Suzy mengangguk dan tersenyum menanggapinya. Ia langsung bertukar posisi dengan Myungsoo.

 “Annyeong ahjumma!!” Sapa seorang namja yang suaranya tak asing di telinga Suzy.

 “Mwo? Ahjumma ?” Wajah namja itu dan Suzy menengadah bersama sehingga mereka saling bertatap muka.

 “Suzy-ya ?” Tanya namja itu yang tak lain adalah Kangjun. Seketika Suzy pun menunduk namun dengan sekali hembusan nafas yang terdengar, Suzy menengadahkan wajahnya dan kembali bertatap muka dengan Kangjun.

 “Ada yang bisa saya bantu sunbaenim ?” Tanya Suzy dengan senyum khasnya.

 “Sunbaenim lagi… Oppa!! Arra ?!!”

 “Ne, oppa. Apa yang ingin kau makan ?”

 “Nah! Begitu lebih baik!!” Dengan gemasnya Kangjun mencubit pipi kiri Suzy yang seketika membuat Myungsoo tertarik untuk memperhatikan mereka. Dengan hati-hati Myungsoo menolehkan sedikit kepalahnya ke belakang, mencoba melihat adegan di antara Suzy dan Kangjun. Myungsoo pun lumayan cemburu dan geram akibat adegan mereka berdua yang saling tatap mata sambil tersenyum bahagia. Apa saking cintanya Myungsoo dengan Suzy ya, sampai-sampai ia tak konsentrasi dengan aktivitas menggorengnya.

 “Auw!! Panas!!” Erang Myungsoo tiba-tiba yang membuyarkan suasana Suzy dan Kangjun.

 “Chagiya!!” Seru Suzy yang menghampiri Myungsoo.

 “Gwaenchanha ?” Tanpa bertanya mana yang sakit, Suzy langsung memegang tangan kiri Myungsoo dan menatap khawatir dua jari Myungsoo yang melepuh akibat tertempel pada penggoreng yang saat itu panas.

 “Ne, gwaenchanha.”

 “Biarkan aku yang memasak.”

 “Aniya. Kau lanjutkan saja! Lihatlah! Sudah banyak yang mengantri.” Titah Myungsoo lembut mengarahkan pandangannya tepat di belakang Suzy.

 “Mwo?” Suzy berbalik, seketika ia terbelalak karena benar, antrian tambah panjang.

 “Ke mana sunbae tadi ya ? Aniya, maksudnya Jun oppa. Di mana ya ?”

 “Di sampingmu.” Jawab suara namja yang bersumber di samping Suzy.

 “Omo!! Mengagetkanku saja oppa!! Apa yang kau lakukan di sini ?!!”

 “Bantu dia dan sementara aku akan menggantikan posisimu.” Ucap Kangjun yang mengambil posisi Suzy.

 “Karena kalau tidak, antrian akan semakin panjang. Lihatlah!!” Kali ini Kangjunlah yang menunjukan bahwa antrian semakin panjang.

 “Omona!! Ne! Ne! Gomawo oppa!!”

Sore pun menjelang dan tinggal menghitung beberapa menit saja kelas kuliah hari ini mengakhiri mata kuliahnya dan sudah saatnya juga untuk para penjual di kantin membereskan dagangan mereka semua dan pulang lebih dulu daripada mahasiswa pada umumnya. Semua dagangan Myungsoo dan Suzy pun sudah beres dan tempatnya sendiri pun sudah bersih kembali. Dengan agak menyamar mengenakan masing-msaing apronnya, mereka keluar dengan hati-hati dari kampus itu karena belum saatnya mata kuliah berakhir tapi mereka sudah keluar terlebih dahulu yang notabene mereka adalah mahasiswa.

 “Berhasil!!” Seru mereka berdua bersamaan karena mereka berdua berhasil keluar dari kampus itu tanpa ada tatapan curiga yang memperhatikan mereka.

Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka dengan santai tanpa transportasi sepertinya.

 “Naik bis aja ya ?” Tanya Myungsoo terlihat kelelahan.

 “Mwo? Kau sudah lelah ? Ayolah jalan saja… nanti aku akan memberikan pijatan ampuh Bae Suzy untuk menghilangkan rasa pegalmu itu. Sayang kan uangnya ?” Tawar Suzy mengeluarkan puppy eyesnya yang membuat Myungsoo kembali segar dengan tawa lepasnya.

 “Sudahlah jangan pasang wajah seperti itu! Aku banyak bawaan, tanganku tak bisa untuk mencubitmu!!” Myungsoo mendahului jalan dan berada satu meter di depan Suzy yang membuat Suzy mendesis namun akhirnya tersenyum.

 

 Suzy POV

 “Chagiya!! Tunggu aku!!” Dasar namjachingu yang menyebalkan!! Bisa-bisanya dia meninggalku jalan duluan. Huft~ sungguh melelahkan pengalaman hari ini, pengalaman pertamaku yang seru.

 Siapa tadi ? Aku terbelalak kaget dengan wajah menundukku, tak berani melihat namja tadi yang sempat terlihat oleh mataku.

 “Oppa ?!!” Ucapku tanpa suara dengan posisi yang sama.

 Kenapa dia bisa di sini ? Katanya dia sedang di Gwangju ? Tapi kenapa secepat inikah dia kembali? Lalu tadi juga, kenapa tatapannya menakutkan ?!! Lebih baik aku bersembunyi di balik Myungsoo saja.

 “Kimsoo-ya!!” Seruku pelan yang berlari menyamai posisi Myungsoo.

 “Wae ?”

 “Ada oppaku. Jangan langsung ditatap!!” Ucapku sepelan mungkin agar tak terdengar oppaku. Kenapa berbeda ? Kenapa wajahnya menakutkan sekali ?!!

 “SUZY-YAA!!” Omona!! Akhirnya dia menemukanku juga. Bagaimana ini ?!!

 “Ikut oppa!!” Sakit!! Oppa menarik kasar tanganku sehingga barang-barang yang ‘ku bawa tadi terjatuh semua di jalanan. Lalu oppaku memasukanku secara paksa ke dalam mobilnya. Ada apa sebenarnya ini ?!!

 MYUNGSOO!! Hanya itu yang terbesit di pikiranku saat ini. Bagaimana dengannya yang ku tinggal sendirian dengan bawaan yang banyak seperti tadi. Aku menerawang ke belakang dari kaca mobil dan benar apa yang ‘ku rasakan, bahwa aku masih berada di sekitar posisi Myungsoo tadi. Dengan segera aku membuka kaca mobil ini dan menyembulkan kepalaku keluar.

 “MYUNGSOO-YA!! HATI-HATI DI JALAN!! MIANHAE!! INI SEMUA DI LUAR KEHENDAKKU DAN AKU AKAN KEMBALI SEGERA UNTUKMU!!” Teriakku tanpa titik koma dengannya yang ternyata berlari mengikuti mobil ini dan sudah berada di hadapanku.

 “JANGAN BERLARI!! NANTI KAU TERJATUH!! AKU JANJI AKAN KEMBALI DAN MNGABARIMU!!” Teriakku sekencang mungkin berusaha mengalahkan deruan angin yang berlawanan arus dengan arah mobil oppaku ini.

 Normal POV

 

 “JANGAN IKUT DENGANNYA!! PERASAANKU TAK ENAK!!” Seru Myungsoo yang tak kalah lantangnya dari Suzy.

 “MWO ?!!” Teriak Suzy kaget sekaligus berusaha mencerna maksud perkataan Myungsoo.

 “BERHENTILAH BAEKHYUN-SSHI!! AKU AKAN CERITAKAN SEMUA YANG SEBENARNYA!! JANGAN GEGABAH DALAM BERTINDAK WALAUPUN KITA TAK SALING MENGENAL!! KAU BERTINDAK SEPERTI INI SAMA SAJA TAK MENJALANKAN AMANAH DARI ALMARHUMAH KEDUA ORANG TUAMU!!” Mendengar itu Suzy langsung mengerti apa maksud Myungsoo Dan seketika itu wajah Suzy pun khawatir juga dengan sikap oppanya yang sangat berbeda itu.

 “BERHENTI OPPA!! JEBALYO BERHENTILAH!!” Bukannya merespon, Baekhyun justru meng-gas mobilnya lebih dalam sehingga mobilnya melaju sangat kencang dan otomatis Myungsoo yang sedari tadi berada di samping mobilnya pun sudah tak terlihat lagi batang hidungnya.

 “MYUNGSOO-YA!!” Teriak Suzy yang menatap nanar namjachingunya yang sudah berada jauh di belakangnya dan semakin kecil dari pandangannya.

 “OPPA!! APA YANG OPPA PIKIRKAN ?! KENAPA OPPA MELAKUKAN SEMUA INI ?!! ADA APA SEBENARNYA ?!! OPPA JAHAT!!”

~~To Be Continued~~

Eotte? Sudah ada yang pahamkah? Para reader di chapter 1 pada nggak paham, hehe wajar, apa di chapt ini sudah ada yang paham? Jeongmal mianhae kalo masih sangat membingungkan nggak paham atau aneh dan nggak jelas bahkan membosankan, banyak typo bertebaran pula. Uda ada yg bisa nebak alurnya? Ato bahkan nggk paham sama sekali karena membosankan dan absurd? Dan alurnya kecepetan. JOESONGHAMNIDA. Mulai chapt 3 sudah konflik, harap maklum ya para reader kalo sangat absurd, ff chapter pertama kali ini hehe, saya kurang baik dengan bagaimana itu pengenalan, konflik, klimaks, dst yang dituangkan dg cara baik. JEONGMAL KAMSAHAMNIDA untuk reader yang mengingatkanku akan typo ^^ sekecil apa pun itu bakal berakibat besar. Dan aku baru tau selama ini aku salah baca hangul yang senernya joe keliru jadi choe 😀 Untuk “Teriak.” Yang diucapin baekhyun chapt 1 itu dia lega banget si Suzy uda baikan, jadi ceritanya si baekhyun itu sayang banget sampe berlebihan khawatirnya ke yeodongsaengnya dan aku juga sepaham sm reader kalo ceritanya nggak sinkron sm judulnya karena aku sendiri bingung mau ngasih judul apaan hanya judul itu yang terlintas di pikiran sewaktu ngerangkai inti cerita hehe dan juga judul itu aku gunain menyesesuaikan konflik ke depannya. Dan untuk tulisan bercetak tebal itu sebenernya utk kata-kata asing, karena dulu nggak aku bikin tebal—aku bikin miring—malah nggak tercetak tulisan miring, jadi aku bikin tebal. Berhubung hal itu bikin nggak nyaman, aku coba sekali lagi aku buat tulisan miring, soalnya lihat post2 yg lain bisa muncul tulisan miringnya, hehe. Mohon bantuannya untuk next chapter, ne!! ^^ kutunggu penilaian dan masukan dari para reader!! Aku khawatir kalo ff ini nggantung di tengah jalan karena kurangnya ide, hmm… KEEP RCL READER ^^ I LOVE YOU

19 responses to “[Freelance] Life Without Feeling Chapter 2

  1. Wkwk sbelumnya mkasih buat author yg udh ngerespon komenku dan yg lain 😀
    di chap ini udh mudeng lah ..eh sii minho cuma cameo ya ?dia gamuncul lagi soalnya ..haha malah seneng sih ..kkeke
    btw itu apaan sih si baekhyun -,- pake jodoh”in suzy segala :3 si D.O jg maksa” -,- myungsooo !!fighting buat dapetin suzynyaaa !!dan fighting jg buat author smoga lancar nulis lanjutan critanya ..jngan brenti di tngh jalan ..ntar ditabrak lho ..kkeke ..
    Gaada komen yg trlalu di chap 2 ini ..kayanya ganemu typo sih*alhamdulillah .. 😀

  2. udah mulai paham lah, kenapa baekhyun malah jodohin suzy
    sebenarnnya suzy udh dijodohin sama myungsoo dari kecil kan?

  3. Walau alur cepat tapi sudah bisa kupahami apa yg ingin penulis sampaikan..

    O y, kata serapan koreanya yg biasa kudengar di drama—jika ada penawaran biasanya menggunakan *eotte atau tambah yo bukan eotteoke… Tapi mungkin aku juga kurang paham.

    Part selanjutnya, semoga lebih baik lagi dan memperhatikan alur..

    Semangat!!

Leave a reply to KyuPisca Cancel reply