Touch – 17 :Couple

brizy (18)

cast: Bae Suzy. Kang Brian aka YoungK Day6

length: chaptered

genre : romantic comedy

-o-

17

Suzy kalang kabut begitu menerima telepon dari rumah sakit. Pihak itu mengabarkan bahwa ayahnya jatuh pingsan saat bekerja di kebun.

Suzy bergegas melajukan mobilnya setelah menitipkan semua urusan kantor pada Rachel.

“kalau Brian telepon, beritahu saja alamat ini” ujar Suzy sebelum pergi.

“hati-hati. Aku yakin ayahmu akan cepat sembuh” Rachel menepuk pundak sahabatnya. “aku akan menyusul setelah pekerjaan disini selesai”

“iya, aku mengandalkanmu” pamit Suzy.

-oo-

Brian yang baru selesai manggung pun langsung meluncur ke rumah sakit begitu mendengar kabar dari Suzy tentang kondisi ayahnya.

Pria ini mencoba untuk tidak panik agar Suzy tetap tenang.

Begitu tiba di kamar rawat, Brian melihat Suzy yang sedang terduduk lesu di bangku depan sambil mengusap wajahnya.

“Zy—“

“Brian” Suzy menoleh dengan wajah kusam karena lelah.

“bagaimana keadaan ayahmu?” tanya Brian sambil duduk di sebelahnya.

“sudah membaik” jawab Suzy. “ayah terlalu lelah bekerja”

“tenanglah, aku yakin semua akan membaik” ucap Brian sambil mengusap punggung kekasihnya.

Suzy melingkarkan tangannya di pinggang Brian dan bersandar di bahunya.

“kata dokter, ayah sudah sering memburuk kondisinya. Tapi ayah tak pernah bilang padaku” Suzy mulai menangis. “aku khawatir”

Brian berusaha menenangkan Suzy dengan membiarkan gadisnya ini menangis di pelukannya.

-oo-

“ayah, kenalkan ini Brian” Suzy menggenggam tangan ayahnya yang sudah mulai bisa di ajak komunikasi.

Brian hanya mengangguk sopan sambil tersenyum. Dia benar-benar bingung karena harus berhadapan dengan calon mertuanya dalam keadaan seperti ini.

“jadi ini pacar kamu, Zy?” tanya sang ayah dengan nada serius.

“i—iya” jawab Suzy dengan lirih.

“pemain band? Apa kamu serius dengan anakku, Brian?”

“saya tidak akan mengecewakan anda”

“berjanjilah untuk menjaga Suzy. Jangan lukai hatinya. Dia ini gadis cengeng” sang ayah mengusak rambut putrinya.

Brian mengangguk. “saya janji akan selalu ada untuk putri anda”

“panggil ayah saja. Kamu sudah berhasil membuat Suzy jatuh hati padamu, aku percaya pada pilihan putriku” sang ayah tersenyum menatap calon menantunya.

Brian juga ikut tersenyum. Dalam hati ia bersorak gembira karena pintu mendapatkan restu terbuka lebar.

-oo-

Setelah ayah Suzy sembuh, Brian mengajak kedua orang tuanya untuk datang ke rumah calon mertuanya.

Suzy jelas kaget karena melihat Brian datang bersama kedua orang tuanya. Ia bahkan tak sempat menyiapkan apapun di rumah ayahnya.

“halo, Suzy” sapa ibu Brian dengan ramah sambil memeluk gadis ini. “kamu benar-benar cantik seperti di foto. Pantas saja Brian ingin sekali segera menikahimu. Kamu mirip denganku saat masih muda”

Suzy hanya tersenyum canggung.

Brian tak menyangka ibunya bisa bercanda seperti itu pada calon menantunya.

Sedangkan ayah Brian tampak beramah tamah dengan ayah Suzy.

“kami tidak akan melarang kalian menikah” putusan ayah Brian membuat kedua sejoli ini jelas senang.

“iya, lagipula kalian juga sudah mapan dengan pekerjaan masing-masing” sahut ibu Brian.

Ayah Suzy setuju, “tidak baik menunda keinginan baik. Kalian mendapatkan restu kami”

-oo-

Brian mengajak Suzy berkeliling naik mobil sambil menikmati pemandangan sore di desa tempat ayahnya tinggal.

“apa yang kamu pikirkan?” tanya Suzy.

“kita” jawab Brian.

“kenapa?”

“rasanya seperti mimpi. Kukira akan sulit mendapatkan restu ayahmu”

“ayah sudah lama ingin melihatku bahagia dengan pria pilihanku. Dia kesepian, Bri”

“iya, kalau begitu kita bisa menikah besok. Tinggal mengurus administrasi”

“tanpa resepsi?”

“tidak sekarang, sayang” Brian menghentikan mobilnya tepat di puncak bukit. Ia turun dan memandangi langit sore yang berwarna merah cerah.

“maksudmu tak sekarang?”

“aku tak punya cukup waktu sebelum world tour band. Aku ingin kamu ikut denganku, jadi kita menikah dulu, resepsi belakangan setelah semua jadwalku selesai. Mau kan?”

Suzy berpikir sejenak. “lama ya world tour-nya?”

“iya, lumayan lama. Enam bulan. Kalau kamu bisa  ikut denganku, aku pasti lebih semangat”

“terus pekerjaanku di online shop?”

“kamu kan bisa mengeceknya lewat Rachel”

“hm—“ Suzy mengerucutkan bibirnya.

Brian mendekat dan memeluk Suzy dari belakang.

“apa kamu tak kasihan kalau aku kesepian, Zy?” rajuk Brian sambil mengecup puncak kepala kekasihnya.

“dasar manja” jawab Suzy.

“iya tak masalah kan, manja sama istri sendiri”

“masih calon istri, Bri”

“besok jadi istri, Zy”

“apaan sih? Bercanda terus. Kamu bahkan belum melamarku”

Brian membalik tubuh Suzy agar menghadapnya.

“Suzy, maukah kamu menjadi istriku? Mendampingi setiap langkahku dan mencintaiku apa adanya hingga akhir kisah kita?” Brian berlutut di depan Suzy sambil mengulurkan tangannya.

Suzy jelas terharu mendengar pernyataan kekasihnya ini. “mana cincinnya, Bri?”

“besok kita beli bersama, kamu bisa pilih cincin mana saja” ucap Brian sambil tersenyum malu.

Suzy juga tersenyum menatap kekasihnya yang sangat menggemaskan ini, “baiklah, aku bersedia”

Brian jelas senang. Ia mengusap bibir Suzy dengan ibu jarinya,  “jadi, boleh cium?”

Suzy terbelalak kaget melihat Brian yang kembali agresif.  “b—boleh. Tapi jangan kas—“

Suzy tak sempat melanjutkan ucapannya karena Brian membungkam bibirnya dengan sebuh ciuman lembut yang memabukkan.

Jadilah, sore itu mereka menghabiskan waktu dengan memadu kasih bersama.

-oo-

Enam bulan kemudian.

Hari ini adalah jadwal terakhir untuk world tour.

Suzy tampak bersemangat di pagi hari karena akhirnya akan segera pulang ke rumah setelah enam bulan mendampingi Brian.

“bangun! Bangun!” Suzy melompat-lompat di atas ranjang untuk membuat Brian membuka matanya.

“arg—astaga Zy. Jangan lompat-lompat! Kasihan adik di dalam perutmu

“habisnya, daddy-nya tidur terus sih!”

Suzy masih saja melompat di sebelah Brian. jelas membuat Brian pusing sendiri dengan tingkah istrinya yang sudah hamil empat bulan.

Brian dengan cepat meraih pinggang Suzy hingga membuat istrinya itu terbaring di sampingnya.

“mau apa kamu?” Suzy berusaha menahan Brian yang berusaha membuka kancing kemejanya. “aku baru mandi, Bri”

“daripada kamu lelah karena lompat tak jelas di ranjang, mending kita olahraga pagi biar sekalian lelah bersama” ucap Brian dengan suara seksinya yang khas setiap kali bangun tidur.

“k—kamu ada rehearsal  satu jam lagi, Bri” Suzy berusaha menghentikan Brian yang sudah memberikan kecupan kecil di perut istrinya yang mulai terlihat berbeda.

“kata dokter, aku boleh melakukannya kan?”

“b—boleh. Tapi Bri—“

Suzy sudah tak sempat lagi melakukan apapun karena Brian begitu mendominasi olahraga pagi mereka.

Jadilah, pagi itu Brian terlambat rehearsal sampai dua jam dan Suzy berjalan dengan cara aneh karena ulah nakal suaminya.

-oo-

Setelah kelahiran bayi lelakinya, Brian langsung mengunggah berita bahagia itu di  fancafe.

Banyak fans yang begitu antusias mendukung pernikahan Brian. mereka juga menyambut gembira anggota baru di keluarga kecil ini.

“jadi, mau memberinya nama siapa?” tanya Brian.

“kita sudah sepakat kan—kamu yang pilih namanya. Dia sudah jadi anak baik selama ikut tour denganmu. Tak pernah membuatku mual ataupun meminta hal aneh. Bayi kita sangat mengerti kondisi daddy-nya” ucap Suzy sambil memberikan asi pada bayi yang sangat mirip suaminya ini.

mommy juga sudah berusaha menjaga adik dengan baik. Terima kasih ya” ucap Brian dengan nada seperti anak kecil seolah menerjemahkan maksud dari jari telunjuknya yang di genggam erat oleh si bayi mungil.

daddy kamu masih seperti anak kecil. Maklumi dia ya, sayang” Suzy mengecup bayinya yang tampak mengerjapkan mata polosnya.

“iya anak kecil yang sudah pintar bikin anak kecil” ucap Brian dengan bangga.

Daddy!” Suzy mencubit pipi suaminya yang kelewat nakal.

Brian mengecup punggung tangan Suzy. “iya sayang. aku juga mencintaimu”

“ih, sok pede!”

“iya, Zy. Aku sayang banget sama kamu”

Si bayi pun tertawa melihat kedua orang tuanya. Lucu sekali melihat gusi merah itu terbuka sambil matanya melengkung membentuk bulan sabit. Persis seperti kedua orang tuanya saat tertawa.

“terima kasih sudah mengizinkanku mencintaimu, Suzy”

“iya, terima kasih juga sudah menyentuh hatiku dengan cara yang lembut. Kamu pria pilihanku dan aku tak menyesal memilihmu, Brian”

Keduanya pun tersenyum bersama sambil menggenggam erat tangan si buah hati.

-oo-

TAMAT

-o-

story by nitalatte

brizy (19)

Comment, Please!