[OS] A Strange Pair (Sequel Damn!)

kiyomizu-mizuki-a-strange-pair1

A Strange Pair (Sequel Damn!)

©kiyomizumizuki, 2014

Starring by :

Kim Myungsoo [Infinite’s L] – Bae Suzy [Miss A’s Suzy]

Oneshot || Teen || Comedy and Romance

Plot and story is mine. I’m sorry if there same any title or characters. Main cast belong to God, their parents, and their agency. I’m sorry if there’s any same title or characters. Sorry if you find typo(s)

Poster by : KLH Art @ Beautiful Garden (Thanks!)

A/N : Well, Sebenarnya ini pernah di post di blog lain dengan main cast yang berbeda :D. Happy Reading^^

***

Bagaimana kalau keras kepala akan bertemu dengan keras kepala?

Apa yang sekarang berada di pikiranmu jika dua manusia yang sama-sama memiliki sifat keras kepala akan di pertemukan dalam sebuah takdir kehidupan?

Yup. Pasti hubungan mereka tidak akan bertahan lama dan juga mereka tidak bisa menahan ego masing-masing. Dan mereka juga tidak akan bersatu. Akankah jika seseorang pernah merasakan hal itu dan dia juga tidak akan nyaman dengan gadis yang juga memiliki sifat keras kepala dan egois? Pasti mereka akan mempertahankan ego masing-masing dan tidak ada yang mau mengalah!

Tapi tidak dengan Bae Suzy dan Kim Myungsoo. Kedua manusia itu sama-sama memiliki sifat yang ternyata sama-sama egois, jaim, dan mempunyai harga diri setinggi langit, dan sulit untuk mengalah. Padahal diawal pertemuan mereka baik-baik saja bukan? Malah Suzy penuh kecerian disana, ternyata di juga memiliki sifat egois –sama seperti Myungsoo. Yup, manusia pasti punya sifat yang berbeda-beda dan ada juga yang sama.

Pria bermarga Kim itu tahu persis sifat seorang yeoja bermanik mata cokelat caramel itu. Yang sekarang memakai wajah setia suram. Dimulai dari sifat buruknya yang sebenarnya sama dengan dirinya, lalu cara berpikir gadis itu juga kadang masih seperti anak kecil dan segalanya. Padahal dia gadis yang ceria dan dewasa di awal pertemuan mereka yang di hadiri oleh rasa iseng Myungsoo untuk menganggu gadis itu.

Kim Myungsoo tahu segala sesuatu tentang Bae Suzy.

“Yang pasti sekarang aku benar-benar marah padamu,” kata Suzy ketus tanpa menoleh pada Myungsoo yang sekarang mengekor di belakangnya dengan mendorong trolly belanjaan. Saat ini mereka sedang berada di supermarket.

“Aku tahu,”

Alis Suzy terangkat kesal setelah mendengar jawaban Myungsoo. Jika Myungsoo sekarang tahu bahwa sekarang Suzy sedang marah padanya dan dia bukannya meminta maaf padanya, seharusnya di segera mengucapkan kata ‘maaf’ bukan? Suzy mengerang kesal dalam hati. Apakah pilihanku sekarang tidak salah? Batin Suzy bertanya-tanya.

Oh dan ternyata dia baru ingat sekarang bahwa Kim Myungsoo sangat anti untuk mengucapkan kata minta maaf. Ayolah, namja yang mempunyai sifat dingin nomor satu ini tidak mungkin mengucapkan kata ‘maaf’. Bahkan untuk yeojachingunya sekalipun, ia tidak mau. Mereka harus ada yang mengalah! Tapi? Tetap saja bukan? Mereka mempunyai sifat yang sama? Well, sebenarnya pertemuan mereka beberapa bulan setelah kejadian di taman itu dan mereka bertemu di kantor membuat hubungan keduanya semakin dekat dan pada akhirnya Myungsoo menyatakan perasaannya kepada Suzy.

“Kalau kau tahu, kenapa kau masih saja diam?” suara Suzy tampak rendah dan menandakan bahwa dia sungguh kesal. Tangannya menggapai-gapai garam yang terletak di ujung paling atas dan tentu dia harus berjinjit untuk mengambilnya. Sangat memaksanya.

Baru saja dia akan menggapai garam itu seraya bersusah payah sebelumnya. Namun sebuah tangan sudah mengambilnya lebih dulu. Suzy melirik malas kea rah Myungsoo. “Kalau kau tidak bisa menggapainya kenapa tidak memintanya sedaritadi? Aku tahu tadi sedikit memaksamu untuk berjinjit,”

Suzy mendengus kesal dan kembali berjalan untuk membeli keperluan belanja dapurnya. Gadis berambut coklat tua itu itu masih saja setia memasang mimik wajah merengut dan yang sangat terlihat.

Jelas saja ia marah, bagaimana tidak? Sekitar dua hari yang lalu –walaupun mereka satu kantor dan tetap saja tugas Myungsoo lebih berat daripada Suzy bukan?– Myungsoo berjanji padanya untuk menemaninya belanja, tapi ternyata gagal karena secara mendadak ada meeting yang harus Myungsoo ikuti dan tidak dapat di batalkan begitu saja. Ya, mungkin ini hanya masalah kecil bagi kita, tapi tidak bagi seorang bagi yeoja yang mempunyai nama asli Bae Soo Ji yang egois.

Myungsoo menggeleng-gelengkan kepalanya malas melihat tingkah Suzy yang benar-benar seperti anak kecil yang tidak dapat permen lollipop. Ck, hanya masalah kecil seperti itu saja sudah membuka kekasihnya ngambek seketika dalam hitungan detik setelah Myungsoo ada meeting mendadak. Padahal, hari ini sebenarnya ia akan menebus janjinya dua hari yang lalu.

“Baiklah, jadi setelah ini kau ingin aku bagaimana?” tanya Myungsoo.

“Kau seharusnya meminta maaf padaku, atau setidaknya mengucapkan beberapa kalimat manis untuk membujukku agar tidak marah lagi. Dasar manusia aneh!” gerutu Suzy yang kali ini sudah berjalan disamping Myungsoo sambil turut mendorong trolly yang sudah penuh oleh kebutuhan belanja untuk dapurnya yang selama ini kosong untuk bulan kedepan.

Myungsoo sedikit mengerutkan keningnya saat mendengar jawaban Suzy saat mendengar kata ‘manusia aneh’

“Hm. Aku sudah menepati janjiku untuk menemanimu belanja saat ini, jadi meminta maafnya tidak perlu.” Berkata santai sambil melirik sekilas kepada yeojachingunya. Terlihat wajah Suzy yang semakin menekuk.

“Tapi, kau berjanji untuk menemaniku belanja dua hari yang lalu, dan kau baru menepatinya hari ini. Itu sama saja dengan kata lain kau ingkar janji, jadi tidak perlu kau sangkal.”

“Kalau ingkar janji, mana mungkin aku disini menamimu belanja?” Myungsoo yang tidak terima dituduh ingkar janji pun kini menyuruakan pendapatnya. Ingkar janji? Astaga, yang benar saja. Ia tidak ingkar janji, ia hanya mengganti harinya salah? Apakah itu salah? Menurutnya, yang terpenting adalah dia sudah berjanji lalu menepatinya walaupun di kemudian hari.

Lagipula, seorang pria sejati tidak akan pernah ingkar janji!

Oh, Kim Myungsoo benar-benar tidak mau mengalah dan mengaku bersalah. Mahal. Sangat mahal.

“Oh ya? Kau memang Tuan banyak alasan,” Suzy menatap kesal pada Myungsoo yang saat ini mengangkat alisnya tinggi-tinggi karena kesal beserta heran akan sifat yeojachingunya yang sungguh mengesalkan.

Keduanya saling beradu pandangan kesal sampai pada akhirnya saling membuang muka masing-masing. Suzy berjalan lebih dulu menuju kasir disusul dengan Myungsoo yang ada di belakangnya. Benar bukan? Mereka tidak mau mengalah satu sama lain.

Yup. Kalian tahu sendiri bagaimana sifat Kim Myungsoo, namja ini bukankah tipe orang yang suka membujuk kekasihnya hanya dengan seuntaian kata-kata manis dan memabukan, sehingga membuatnya dapat bersemu merah. Ia juga bukan pangeran berkuda putih yang akan tetap mengejar gadisnya dengan membawa sebuket bunga mawar. Dan juga, itu hanya untuk sebuah kata ‘maaf’ –yang menurutnya terasa sedikit aneh, itu hanya kata bukan? Kosa kata.

Jangankan melakukan hal seperti itu, mengucapkan kata ‘maaf’ saja ia tidak akan rela. Yup, dialah si Namja yang mempunyai sikap dingin nomor satu.

Jadi jangan berharap jika seorang Kim Myungsoo akan meminta maaf. Sekalipun itu untuk kepada seorang Bae Soo Ji.

Lalu?

Apa kalian juga berharap bahwa seorang Bae Soo Ji akan dengan senang hati memaafkan Myungsoo?

Oh dan oh, itu juga tidak akan terjadi. Dan jangan lupa dengan kata-kata ini, jangan terlalu berharap.

Gadis ini tidak akan pernah bisa memaafkan Myungsoo jika laki-laki itu belum mengakui kesalahannya dan letaknya itu dimana. Atau setidaknya, mengucapkan kata maaf terlebih dahulu.

Yasudahlah. Pasangan aneh. Sama-sama memiliki keras kepala dan egois.

Suzy menatap heran pada dua barang yang ada di trolly ketiga pertugas kasirnya mengeluarkan barang-barang tersebut dari trolly. Mata cokelat tua nya melebar kala dia mendapati sebuah barang yang sebenarnya tadi ia tidak beli.

Suzy menoleh kepada Myungsoo yang disampingnya dengan pandangan dengan banyak tanda tanya berkelebat di otaknya. “Apa?” merasa di awasi Myungsoo bertanya malas pada Suzy. Rupanya, Myungsoo sudah badmood lebih dulu setelah pertengkarang mereka tadi.

“Kau yang membelinya?” Suzy menunjuk kearah sebuah kotak ice cream berukuran jumbo. “Ne,” Myungsoo menganggukan kepalanya malas. “Kenapa kau membelinya? Bukankah kau tidak menyukai ice cream?” Suzy kembali bertanya dengan nada yang cukup penasaran dengan adanya ‘penampakan’ ice cream yang tiba-tiba masuk dalam daftar belanjanya.

Myungsoo menghembuskan nafas kesal sekaligus sedikit geli dengan wajah Suzy yang terlihat imut saat gadis itu sedang kebingungan. “Babo, aku membelinya untukmu!”

“Eh?” Suzy semakin dibuat bingung.

Myungsoo menghela napas dan, tuing!

Disentilnya hidung mancung milik Suzy. “Ayo, cepat jalan kau membuat antrian menjadi panjang di kasir ini dan juga terlalu lama menunggu,” Suzy segera mengambil barang belanjaannya dan berjalan cepat saat menyadari ada tatapan kesal kearahnya, oh ternyata karena kepolosan Suzy tadi membuat banyak pengunjung memandangnya dengan sebal.

Myungsoo tertawa kecil melihat wajah Suzy yang merona malu. “Err, kenapa kau tidak memberitahuku sejak tadi kalau kau sudah membayarnya?” gerutu Suzy sambil berjalan menuju mobil Myungsoo.

“Aku sudah memberitahumu, tapi kau malah lebih terlihat asyik memandangi wajah tampanku ini,” narsis Myungsoo dan mendapatkan jitakan gratis dari Suzy. “Dasar manusia aneh!”

“Dan kau menyukai manusia aneh sepertiku,” Myungsoo mulai men-starter mobilnya. Bola mata hitamnya melirik sekilas kearah Suzy yang memandanginya. “Waeyeo? Kenapa sedaritadi kau terus saja memandangku sejak tadi?” tanya Myungsoo kesal, dia merasa risih dengan tatapan Suzy padanya. Seperti ada sesuatu yang misterius ingin Suzy ketahui dalam diri Myungsoo, padahal mereka sudah saling terbuka.

“Ani. Aku hanya heran, kenapa tiba-tiba kau membelikan ice cream untukku? Kau kan sekarang melarangku untuk makan ice cream?” dari intonasi cara Suzy berbicara saja sudah penuh dengan tanda tanya. Myungsoo tertawa kecil seraya sebelah tangannya mengacak-acak gemas surai cokelat tua milik gadis cantiknya.

“Aku pikir, kau juga sudah lama tidak makan ice cream. Jadi, aku membelikanmu.”

“Jinjja?” mata Suzy terlihat berbinar-binar seketika ketika mendengarnya. Myungsoo tidak menjawabnya melainkan hanya bisa tertawa. “Gomawoyo,”

Cup~

Suzy mengecup dengan sayang dan cepat tepat di pipi bagian kanan milik Myungsoo. “Jadi, kau tidak marah lagi padaku?” tanya Myungsoo dengan nada jahil. Kepala Suzy menggeleng-gelengkan dengan mantap. “Tentu saja sudah tidak!” suara ceria Suzy mulai terlihat dan begitu antusias saat menjawabnya.

 

 

***

Sebenarnya kata maaf itu tidak terlalu penting dan hanya sebagai formalitas saja tanpa memahami dan meresapinya lebih dulu.

Justru, perlakuan special-lah yang terkadang dapat meluluhkan hati seseorang yang dipenuhi dengan amarah.

.

.

.

Dan bagi Myungsoo maupun Suzy, kata maaf itu akan ia rela ucapkan kala saat dia sudah mulai mati dan untuk terakhir kalinya. Demi tuhan, orang aneh dan –sebenarnya mungkin idiot ini memang tidak akan mau mengucapkan kata-kata maaf.

Lagipula, sebenarnya mereka adalah pasangan yang unik. Mereka bukan sepasang kekasih yang akan melontarkan kata-kata manis maupun memabukan yang sering muncul dalam drama. Mereka juga bukan pasangan yang rela mengucapkan kata maaf seraya berlutut di tengah rinai hujan, dan ingat! Hanya untuk sebatas kata maaf saja!

Mereka adalah mereka.

Sepasang kekasih Aneh yang dipenuhi dengan kejutan dan kisah aneh keduanya. Dan karena mereka juga –aneh, maka cara permintaan maaf pun juga harus dengan cara aneh ataupun dengan cara abnormal.

Pasangan unik. Walaupun aneh.

 

END

Haii^^ Aku kambek!! Pada kangen kagak? *kagak!! ngarep* #plak. Oke, sekarang aku udah bebas, makanya aku kambek dengan membawakan FF Sequel dari Damn! Hehehe^^. Btw, leave your comment please 😀

54 responses to “[OS] A Strange Pair (Sequel Damn!)

  1. ahhaha bisaa langgengkahh pasangann kayaa gituu??
    hahah lucuuu banget sama sama efois gk ada mau yg ngalah jg lg…
    next ff aku tunggu yaa thorr
    fighting

  2. haiii.. salam kenal

    jdi tak ad yg bilang maaf ohh sungguh trlalu.. hahaaa
    gokil lah hny dengn ice cream disogokny udh seneng

    fightinngg authornim

Comment, Please!